Kandidat presiden, Joko Widodo memberi kejutan kepada ribuan relawannya di Kabupaten Magelang, Sabtu (24/5/2014) malam. Pria yang akrab disapa Jokowi itu berpidato langsung dengan mereka meskipun hanya lewat sambungan telepon seluler milik Ketua Tim Relawan Pemenangan Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Di tengah deklarasi "Konco Jokowi" yang digelar di Desa Candirejo, Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang itu, Ganjar menerima telepon langsung dari Jokowi yang saat itu sedang berada di Samarinda, Kalimantan.
"Ini pak Jokowi mau bicara langsung lewat telepon," kata Ganjar Pranowo disambut tepuk tangan ribuan relawan.
Suara Jokowi pun kemudian terdengar melalui telepon seluler yang di-loudspeaker. Dia meminta kepada para relawan agar segera bekerja karena perhelatan pemilihan presiden (Pilpres) semakin dekat.
"Sudah tidak ada waktu lagi berbicara tapi harus bekerja dari rumah ke rumah, pintu ke pintu. Bekerja memberikan pengertian siapa Jokowi, siapa JK (Jusuf Kalla). Insya Allah 9 Juli kita menangkan Pilpres," kata Jokowi.
Obrolan dengan mantan Walikota Solo itu hanya sekitar satu menit. Namun relawan menyambut gembira dan semangat menjawab. "Siap!" teriak mereka serentak.
Ganjar Pranowo yang juga Gubernur Jateng itu mengatakan bahwa Jokowi juga sempat berpidato melalui telepon seluler dengan para pendukungnya di Demak, Jawa Tengah, Sabtu siang. Menurutnya, hal itu menunjukkan jika Jokowi memang dekat dengan rakyat dan pandai berkomunikasi.
"Kurang bukti apa lagi?! Nyari orang pintar itu sekarung. Tapi yang jujur dan apa adanya, hanya Jokowi," ucap Ganjar yang kembali disambut riuh tepuk tangan para relawan.
Dalam kesempatan itu, Ganjar didaulat untuk menyerahkan bambu runcing kepada perwakilan relawan, sekaligus sebagai tanda diresmikannya relawan dan rumah "Konco Jokowi" di Candirejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.
"Bambu runcing itu merupakan simbol semangat perjuangan untuk memenangkan Jokowi sebagai orang nomor 1 di Indonesia," ujar Saryan Adi Yanto, salah satu koordinator relawan Jokowi.
Saryan menyebutkan, para relawan tersebut berasal dari berbagai kelompok masyarakat, antara lain para relawan Gunung Merapi, kiai kampung, paguyuban petani, pedagang, paguyuban kusir andong, paguyuban ojek hingga tokoh Nahdlatul Ulama (NU). [kompas]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar