Forum Alumni Institut Pertanian Bogor
(FA-IPB) memberikan dukungan terbuka kepada calon presiden Joko Widodo.
Mereka berpendapat, konsep revolusi mental Jokowi dibutuhkan dalam
pengembangan pertanian.
Hal itu disampaikan Juru bicara FA IPB Franky Sibarani dalam
diskusi Revolusi Mental Sektor Pertanian di Jokowi Center, Jalan Cemara
Jakarta, Minggu 25 Mei 2014.
"Visi Misi dan rencana aksi beliau merupakan konsistensi sikap pro rakyat," kata Franky.FA IPB juga mengapresiasi pasangan Jokowi-JK yang menempatkan
pertanian sebagai arus utama kebijakan pembangunan, mulai pembenahan
infrastruktur pendukung, pendidikan pertanian, hingga solusi akses
modal.
Visi misi yang diserahkan KPU, pasangan ini menyebutkan rencana
aksi, antara lain, perencanaan 1.000 desa berdaulat benih hingga tahun
2019. Lalu peningkatan kemampuan petani, organisasi tani dan pola
hubungan pemerintah, terutama pelibatan aktif perempuan petani atau
pekerja sebagai tulang punggung kedaulatan pangan.
Selain itu, peningkatan pembangunan dan aktivitas ekonomi pedesaan
yang ditandai dengan peningkatan investasi dalam negeri sebesar 15
persen pertahun. Serta, pasangan Jokowi-Jk juga berkomitmen membangun
Agri-Bisnis Kerakyatan melalui pembangunan bank khusus untuk pertanian,
UMKM, dan koperasi.
Hal lain yang menjadi catatan FA-IPB adalah, pasangan Jokowi-JK
juga menunjukkan sinyal memilah wewenang kementerian teknis, seperti
kementerian pertanian yang mengurusi produk bukan tata niaga yang
memberantas mafia impor pangan.
Franky menyebutkan, 5 tahun terakhir, masyarakat disuguhi diskursus
seputar kelangkaan komoditas pangan yang berakibat pada mahalnya harga
komoditas tersebut dan kesulitan masyarakat untuk mengaksesnya.
"Kementerian sebagai pemimpin sektor pertanian cenderung mengurusi
tata niaga, sehingga cukup sibuk untuk mengurusi kuota impor
dibandingkan dengan peningkatan produksi. Hal itu sering terlupakan dari
persoalan kebijakan impor komoditas pangan," tuturnya. [vivanews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar