Pasca serangkaian proses panjang mulai dari lobi politik, deklarasi bakal calon presiden-wakil presiden, pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga tes kesehatan, gelaran pemilihan presiden (Pilpres) bakal memasuki babak baru, musim kampanye.
Sejauh ini hanya ada dua pasangan bakal calon presiden-wakil presiden yang menyatakan diri siap bertarung untuk bisa duduk di kursi orang nomor 1 dan 2 republik ini.
Beragam cara digunakan untuk menarik hati dan simpati rakyat. Pelbagai media pun digunakan untuk mengajak rakyat memberikan dukungan.
Di tengah gencarnya kampanye di jejaring media sosial, kampanye melalui media konvensional atau percetakan, tidak bisa hilang. Barisan pendukung kedua bakal pasangan calon ini mempersiapkan segala atribut yang berkaitan dengan dukungan untuk masing-masing jagoannya.
Foto, ilustrasi, dan gambaran serta jargon pasang calon didesain sedemikian rupa agar menarik dan mudah diingat rakyat. Konsumen membeli kaos bergambar tokoh favorit yang yang didukungnya.
Dari pengakuan pengusaha konveksi di Jakarta Pusat, kaos bergambar bakal calon presiden Joko Widodo (Jokowi) paling banyak diburu dan dicari konsumen.
"Banyak juga yang beli buat konsumsi pribadi mereka. Biasanya fans fanatik. Paling banyak yang dicari itu Jokowi, kalau saya tanya, pasti jawabnya ya mereka (pembeli) ngefans sama sosok Jokowi," beber Nasution.
Selain mengidolakan tokoh tersebut, faktor lain yang membuat kaos capres laris manis adalah faktor desain. Tidak dipungkiri, kaos dengan desain menarik akan lebih banyak diburu.
Hal itu diakui Ari (30), karyawan salah satu perusahaan konveksi di bilangan Jakarta Selatan. Dia menuturkan, desain dari kubu Jokowi-Jk dinilainya lebih kreatif.
Dalam pandangan Ari, desain dari kubu atau tim Jokowi dinilai lebih eye catching dengan jargon atau pesan yang tidak terlalu berat.
"Ya kalau menurut saya sih gampang diingat aja. Seperti 'Jokowi Presiden Wong Cilik'," seloroh Ari seraya menirukan salah satu jargon yang dipesan dari kubu Jokowi.
Perusahaan tempat Ari bekerja pun membanderol satu kaos berikut desain seharga Rp 25.000. "Itu kalau bahannya P-double. Kalau bahan Hi-Jet paling Rp 10.000. Bahan Hi-Jet ya kualitasnya rendah. Tipis terus enggak nyerep keringet," papar Ari.
Ari menambahkan, biasanya kaos yang diorder dari tempatnya tersebut akan didistribusikan saat berkampanye di seputaran Ibu Kota.
"Kalau pesen di sini biasanya paling buat kampanye di Jakarta aja. Kalau di sini kan tokonya, tempat produksinya di Bandung. Tapi kan enggak lama sampai ke Jakartanya. Kalau buat yang di daerah mungkin mereka sudah punya tempat (produksi) sendiri. Kan biar cepet juga distribusinya," jelas Ari. [noe/merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar