Konflik dalam tubuh Partai Golkar ternyata belum selesai hingga kini.
Golkar terbagi menjadi dua faksi yang mendukung pasangan Prabowo-Hatta
dan Jokowi-JK dalam Pilpres 2014.
Ketua Departemen Badan
Pemenangan Pemilu Partai Golkar, Andi Harianto Sinulingga mengatakan,
Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie meminta agar mereka mundur dari
struktural Golkar jika membelot dari titahnya.
Aburizal yang
akrab disama Ical telah menetapkan keputusannya untuk memilih
Prabowo-Hatta untuk mitra koalisi.
Keputusan Ical itu menuai polemik
sehingga kaum muda yang menamakan dirinya Forum Paradigma Gerakan Muda
Indonesia (FPGMI) lebih memilih mendukung Jokowi-JK, karena ada kader
Golkar (JK) yang maju menjadi cawapres.
Andi mengaku tidak
mengerti jalan pikiran Ical yang seharusnya menerima adanya perbedaan
dalam sikap politik kader Golkar. ''Tidak ada alasan dalam memecat
kader. Mungkin bisa dipecat jika melanggar AD/ART Golkar. Tapi apakah
kami melanggar konstitusi? Apa yang kami lakukan tidak melanggar
konstitusi,'' kata dia, Minggu (25/5/2014).
Ia menganggap gerakan yang
dilakukan kaum muda Golkar ini hanya mengganggu kepentingan sebagian
pihak saja. ''Atau mengganggu kepentingan sebagian pihak, mungkin iya,''
kata dia.
Andi tetap dengan komitmen akan menuruti permintaan
dari Ical untuk mengundurkan diri dari struktural partai berlambang
pohon beringin tersebut, namun bukan sebagai kader. Ia mengaku tetap
menjadi kader Golkar. [republika]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar