Dalam dokumen visi-misi pasangan bakal calon presiden (capres) dan
bakal calon wakil presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK),
tersemat rencana atau program pembentukan bank pertanian.
Menurut tim penyusun Visi Misi Jokowi-JK, Rochimn Danuri, ide itu
lahir dari perlunya menolong pelaku sektor pertanian, peternakan,
nelayan yang bergerak di hulu hingga hilir untuk memajukan usahanya.
Penarikan kredit dilakukan saat musim panen.
"Kalau belajar dari negara maju seperti China dan Thailand, memiliki
bank pertanian. Karakteristik beda sama barang mati kaya kontruksi.
Tarikan kredit saat tidak paceklik tapi saat subur," kata Rochim, saat
diskusi bertajuk 'revolusi mental pertanian sebagai landasan kemandirian
Ekonomi' di JKW Center, Jakarta, Minggu (25/5).
Rochim menambahkan, bank ini akan memberi pinjaman atau kredit hingga
40 persen. Berbeda dengan pemerintahan SBY-Boediono yang hanya
memberikan pinjaman sebesar 10 persen. "Ini minimal 40 persen bukan
hanya informal tapi industri hulu hilir pengolahan packaging," jelasnya.
Dia menjelaskan, bank pertanian akan berlabel Badan Usaha Milik
Negara (BUMN). "Ada bank baru, sektor pertanian BUMN, jelas BUMN, tapi
kalau maju swata juga mau," ucapnya.
Sementara itu, politisi PDI Perjuangan yang juga anggota Komisi XI
DPR Arief Budimanta menuturkan, bank pertanian memberikan kemudahan
akses keuangan kepada petani untuk mendapatkan pembiayaan petani, usaha
kecil, mikro yang selama ini sulit diperoleh.
Dia menuturkan, ada cara lain selain membuat bank pertanian. Yakni
memberikan penugasan kepada salah satu Bank BUMN untuk khusus melayani
pembiayaan di sektor pertanian, UKM dan Koperasi.
"Mungkin yang paling mendekati adalah BRI karena ada bank agro yang cabang-cabangnya sampai ke Solo," katanya.
Untuk mendapat kredit, petani tidak perlu memberikan jaminan seperti yang selama ini dikeluhkan.
"Selama ini kan hampir selalu ditanyakan masalah jaminan, apalagi
petani kan ada yang tidak punya tanah, makanya nanti jaminannya dari
kelayakan usaha," jelasnya. [noe/merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar