Kamis, 22 Mei 2014

Jokowi-JK Yakin Bisa Tekan Angka Kemiskinan

Salah satu persoalan utama yang diangkat pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) adalah kemiskinan. Pasangan ini mengkritik pondasi ekonomi nasional yang rapuh karena berlanjutnya masalah kemiskinan.
Harus diakui, kemiskinan menjadi potret buram ekonomi Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2013 mencapai 28,55 juta orang atau sekitar 11 persen dari penduduk Indonesia. Angka ini naik 1,7 persen atau 480.000 jiwa dari posisi Maret 2013.
Dalam visi-misinya sebagai calon presiden dan calon wakil presiden periode 2014-2019, Jokowi-JK sesumbar mampu menekan jumlah penduduk miskin di Indonesia. Ditargetkan, pada 2019 jumlah orang miskin hanya 5-6 persen dari total penduduk Indonesia.
Pintu masuk untuk menekan angka kemiskinan melalui sektor pendidikan. Jokowi-JK yakin, dengan meningkatnya akses penduduk miskin pada pendidikan formal dan pelatihan ketrampilan yang gratis, penurunan tingkat kemiskinan bakal konstan terjadi.
Selain itu, agar jumlah penduduk miskin tidak semakin banyak, perlunya menjaga daya beli masyarakat miskin. Untuk itu pemerintahannya nanti memastikan bakal menjamin stabilitas harga kebutuhan pokok sekaligus penciptaan pasar bagi produksi usaha-usaha mikro. [noe/merdeka]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar