Dukungan dari kalangan pesantren terhadap pasangan capres dan
cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) menguat di berbagai
daerah. Seperti yang dilakukan 10 perwakilan pondok pesantren (ponpes)
dari berbagai wilayah dalam Deklarasi Laskar Santri Nusantara.
"Dukungan yang kami lakukan ini dilandasi atas kepercayaan para
santri dan pengasuh ponpes terhadap gaya dan karakter kepemimpinan
Jokowi yang jujur, bekerja keras, sederhana yang dianggap sesuai dengan
gaya kepemimpinan ala pesantren yang bersahaja dan egaliter," tegas
Ketua Dewan Koordinasi Nasional Laskar Santri Nusantara Mursyid, di
Jakarta, Kamis (21/5/2014).
DKN Laskar Santri Nusantara yang berpusat di ponpes tersebut melihat,
sosok JK tepat mendampingi Jokowi. Lantaran wakil presiden di Kabinet
Indonesia Bersatu I tersebut menjadi salah satu Dewan Musytasyar
Pengurus Besar (PB) Nahdlatul Ulama (NU). Itu artinya, kepribadiannya
mewakili NU.
"Pasangan Jokowi-JK merupakan perpaduan dan kombinasi yang kami
anggap sangat tepat sebagai perwakilan NU yang berusaha membangun bangsa
ini di tengah carut marutnya krisis kepemimpinan," terang Mursyid.
Sementara Sekretaris DKN Laskar Santri Nusantara, Abdul Wadud,
menyatakan pasangan tersebut mewakili konfigurasi pemilih Indonesia yang
erat dengan dengan tradisi dan kultur pesantren. Karena itu DKN Laskar
Santri Nusantara berkomitmen menggerakkan jaringannya di 29 provinsi dan
313 kabupaten serta kota se-Indonesia sebagai mesin politik pemenangan.
"Kami sangat yakin Jokowi-JK mampu menjadikan ajaran Islam ahlussunah
wal jamaah sebagai dasar pijakan dalam keberlangsungan hidup dan
kepemimpinan NKRI," kata Abdul Wadud.
Sekjen DPP PKB Imam Nahrawi yang datang melihat pendeklarasian organisasi tersebut, mengamini berbagai pertimbangan tadi.
"Ini pasangan yang sangat santri sekali di mana tercermin dalam sosok
yang sangat santun dan kita yakin bahwa kepemimpinan mereka dalam
mempimpin bangsa indonesia ini ke depan akan selalu dalam koridor
ahlussunah wal jamaah," ujar Imam. [beritasatu]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar