Pasangan capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) telah
menyerahkan visi dan misi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Salah satu
program yang dimiliki pasangan tersebut adalah mewujudkan
profesionalitas intelijen Negara.
Jokowi-JK akan memberi
penekanan pada tujuh prioritas utama dalam kebijakan intelijen negara.
Salah satunya adalah melakukan evaluasi kepemimpinan Badan Intelijen
Negara (BIN).
"Kami akan melakukan evaluasi kepemimpinan BIN
dengan berbasis pada kebutuhan ancaman dan penataan kelembagaan BIN.
Perlu juga dipertegas terkait dengan cakupan program dan perencanaan
pemerintahan," demikian ditulis dalam visi dan misi pasangan Jokowi-JK
yang diserahkan ke KPU seperti dikutip merdeka.com, Kamis (22/5/2014).
Pihaknya
juga akan menegaskan dan memperkuat keberadaan Komite Intelijen Pusat
(Kominpus) dan Komite Intelijen Daerah (Kominda) sebagai forum yang
dapat mengintegrasikan dan menselaraskan koordinasi dan kerja sama antar
unit intelijen agar berirama sama dalam menjaga kepentingan bangsa dan
negara.
"Kami akan meningkatkan anggaran negara untuk intelijen negara dalam bentuk yang terstruktur dan reguler pertahun," demikian.
Jokowi-JK
juga akan mengintegrasikan kerja sama antar unit intelijen negara dalam
bentuk program bersama ataupun dalam bentuk operasionalusasi tematik.
Selain itu, keduanya akan mengintegrasikan peran dan fungsi intelijen
negara dengan telah disahkannya UU Keamanan Nasional, khususnya
berinteraksi dan berkoordinasi dengan khususnya TNI, POLRI, dan juga
Pemda.
"Kami akan membuka ruang pengawasan rakyat melalui
wakil-wakilnya di DPR. Diharapkan pada tahun keempat dan tahun kelima,
keberadaan Sub-komisi intelijen negara dapat dijadikan leading sector
dalam bentuk pengawasan yang efektif."
"Kami akan memposisikan Pemda sebagai pemangku kepentingan yang ikut berkontribusi pada penganggaran dan fasilitas." [dan/merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar