Gaya capres Gerindra Prabowo Subianto tetap berapi-api sewaktu orasi
politik di Lapangan Bojongloa, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung,
Jabar, Jumat (4/4/2014). Namun berbeda dari biasanya, ketika isu pembunuhan terhadap Joko Widodo (Jokowi) menyeruat, orasi politik Gerindra tak lagi menyerang Jokowi. Selama 30 menit
berdiri di atas panggung, isi pidato Prabowo sama sekali tak menyindir Jokowi.
Dalam
beberapa kali kampanye, Prabowo selalu menyinggung sosok pemimpin yang
mencla-mencle, pembohong, sampai soal capres boneka.
Namun kali ini
tidak, Prabowo bercerita ragam masalah Indonesia di hadapan sekitar
5.000 orang pendukung partai berlambang kepala garuda ini yang
menyambangi area kampanye akbar.
Awal orasi, Prabowo
mewanti-wanti masyarakat yang memiliki hak pilih Pileg 2014 agar datang
dan mecoblos di tempat pemungutan suara (TPS) pada 9 April mendatang.
"Kalau tak datang ke TPS, suaramu akan dicuri orang-orang jahat,"
ucapnya yang memakai kacamata hitam bernada tegas.
Ketua Umum
Gerindra tersebut menyinggung soal kekayaan sumber daya alam Indonesia
yang melimpah ruah tapi tak bisa dijaga elite bangsa. Probowo juga
berkoar-koar perihal komitmen melawan segala bentuk korupsi.
"Saya
capres satu-satunya yang mengatakan akan memperkuat KPK, Polisi, dan
Kejaksaan untuk memberantas korupsi hingga ke akar-akarnya," kata
Prabowo bersuara lantang.
"Banyak yang takut kalau Gerindra
menang. Banyak yang takut kalau Prabowo menang. Ya yang takut itu
koruptor. Mereka (koruptor) gemetar enggak bisa tidur," tuturnya
menambahkan yang disambut riuh tepuk tangan massa Gerindra.
Sepanjang
orasi, tak terlontar pernyataan Prabowo menyerempet atau menyindir
Jokowi. Prabowo malah curhat kondisi Gerindra yang tidak memiliki media
massa seperti yang dimilik sejumlah petinggi parpol lainnya.
"Gerindra tidak punya surat kabar dan televisi. Tapi Gerindra ini punya hati rakyat," ujar Prabowo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar