Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mendukung pencalonan presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sedangkan, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) menyatakan siap mendukung bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo untuk menjadi orang nomor 1 di Indonesia.
Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea menilai sosok mantan Wali Kota Solo itu memiliki karakter yang pro kepada kaum buruh.
"Pastinya Jokowi memiliki visi kerakyatan, dia sebelum menjadi presiden. Dia di Jakarta punya Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan pastinya kalau menjadi presiden memiliki visi buruh. Kami berharap tentu ada kartu pintar untuk rakyat Indonesia," kata Andi kepada wartawan di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat, (2/5/2014).
Dia mengatakan, pihaknya telah memiliki sikap untuk mendukung Jokowi sebagai presiden. Meski membantah adanya perpecahan di tubuh buruh, dia tak menampik, jika pilihan politik tentu ada perbedaan pandangan.
"Tidak ada perpecahan, kan tuntutan kita outsourcing dan pilihan politik kami mendukung Jokowi sebagai presiden. Tuntutan kami sama tapi pilihan politik berbeda dan itu biasa di pergerakan buruh di Indonesia," tutur dia.
Oleh karenanya, dia mengklaim jika aksi buruh pada siang ini tidak bermuatan politis. Sebab, kata dia, dirinya hanya mendukung capres yang memiliki visi kepada kaum buruh.
"Kita semua independen karena gini presiden memberi kebijakan semua produk-produk buruh. Apa yang dilakukan presiden kami berharap punya tanggung jawab moral kepada kaum buruh," tandasnya.
Seperti diketahui, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Kamis, (2/5) kemarin menyatakan dukungannya terhadap bakal calon presiden RI dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Mereka menilai Prabowo satu-satunya bakal calon presiden yang berani kontrak politik dengan kelompok buruh. [bal/merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar