Jumat, 04 April 2014

Nasib Jokowi di Prediksi Persis Seperti Gus Dur

Budayawan Radhar Panca Dhana khawatir bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo alias Jokowi tidak akan bertahan lama jika terpilih sebagai presiden. Dia memprediksi, nasib Jokowi akan berakhir seperti Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
"Menit pertama Jokowi duduk di kursi RI 1 pasti akan digoyang habis. Saya prediksi sama seperti Gus Dur. Paling lama 18 bulan. Gus Dur dulu salah apa, sekuat itu saja bisa dijatuhkan. Kalau Jokowi menang di Pilpres, dia pasti tak akan lama," kata Radhar dalam diskusi yang diadakan Sugeng Sarijadi Syndicate, di Wisma Kodel, Jakarta, Jumat (4/4/2014).Ia mengungkapkan, kekhawatirannya didasari oleh sikap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) selama ini yang terkesan egois dan enggan bekerja sama dengan partai lain. Dia memprediksi, jika berhasil mencapai 20 persen kursi DPR pada pemilu legislatif mendatang, PDI-P akan bergerak sendiri. Sementara, jika gagal meraih 20 persen kursi, PDI-P hanya akan berkoalisi dengan satu atau dua partai kecil.
"Megawati itu pendedam, dia tidak akan koalisi dengan Demokrat karena psikologi dendam masa lalu dan psikologis perempuannya. Dia juga tidak akan berkoalisi dengan militer. Dia juga saya prediksi tidak akan mau koalisi dengan Golkar," ujar Radhar.
Dengan prediksi seperti ini, kemungkinan partai-partai yang tak dilirik PDI-P akan merapat ke Gerindra sebagai oposisi. Ia menilai, Gerindra akan melakukan berbagai cara untuk menjatuhkan Jokowi. Jika tak mau hal tersebut terjadi, menurutnya, Megawati harus segera mengubah pendekatan politiknya. Megawati kata dia, harus merangkul setiap partai yang merapat ke PDI-P sehingga tercipta parlemen yang kuat untuk mendukung Jokowi.

Sumber :
kompas.com

1 komentar:

  1. Wah nanti kembali ke politik dagang sapi. Nggak perlu khawatir spt nasib Gus Dur, krn spt diketahui peran Si Amien Rais yang oportunis. Bila parlemern didominasi PDIP otomatis kedudukan kuat n satu yg perlu dicatat bahwa rakyat dibelakang JOKOwi yg tentu tidak rela bila parlemen mengogoyang JOKOWI selama policynya prorakyat

    BalasHapus