Jumat, 04 April 2014

Jokowi "Seng Ada Lawan"

Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bhakti meyakini Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi yang merupakan capres dari PDI Perjuangan (PDI-P) tidak tertandingi dalam Pilpres 2014. Maka, tidak berlebihan jika PDI-P dan Jokowi menggunakan slogan "seng ada lawan" dalam berkampanye.
Hal itu diungkapkan Ikrar dalam seminar bertajuk "Presiden RI: Mengapa Harus Jokowi?" yang digelar Alumni Angkatan 78 FISIP UI, di Jakarta, Jumat (4/4/2014). "Seng ada lawan" adalah bahasa Ambon yang artinya kurang lebih "Tak ada lawan".
"Slogan untuk Jokowi yang baik adalah 'seng ada lawan' karena sudah tidak tertandingi," katanya.
Ikrar mengatakan hal itu merujuk hasil survei terbaru dari Center for Strategic and International Studies (CSIS). Survei ini menyimulasikan tiga skenario Pilpres 2014 yakni jika hanya diikuti Jokowi dan Prabowo, Jokowi melawan calon-calon lain, dan jika diikuti tiga kandidat yakni, Jokowi, Prabowo, ARB. Dari ketiga skenario ini semua pemenangnya adalah Jokowi.
"Survei CSIS terbaru menyebutkan Jokowi kalau mau disandingkan dengan dua, tiga orang tidak tertandingi," jelasnya.
Direktur Eksekutif Indikator Burhanudin Muhtadi mengatakan, posisi PDI-P sekarang ini belum aman karena separuh dari pendukung Jokowi bukan pemilih PDI-P. Internal partai diharapkan solid agar mampu mengangkat, menyosialisasikan Jokowi secara masif untuk mengatrol suara PDI-P.
"Musuh PDI-P sekarang adalah dirinya sendiri mampu atau tidak berdamai dengan keadaan," ujarnya.
Burhanuddin menilai, jika dukungan terhadap Jokowi tidak diikuti dengan konsolidasi internal maka, suara atau posisi PDI-P masih belum aman. PDI-P diharapkan mampu meraih lebih dari 20 persen pada Pemilu Legislatif yang digelar pada 9 April.
Hal ini penting agar PDI-P tidak tersandera untuk berkoalisi dengan partai-partai lain. "Kalau tidak mau tersandera suara PDI-P harus lebih dari 20 persen," katanya.

Sumber :
beritasatu.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar