Jumat, 04 April 2014

Jokowi Diprediksi Menang Satu Putaran, Gerindra dan Demokrat Bakal Jadi Oposisi

Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicate Ari Nurcahyo menyebut kemungkinan calon presiden dari PDIP Joko Widodo (Jokowi) menang satu putaran Pemilihan Presiden cukup terbuka. Hal ini berdasarkan hasil berbagai penghitungan lembaga survei yang menempatkan Jokowi selalu nomor satu.
"Kalau berdasarkan hitungan sampai per hari ini ya, peluang Jokowi menang satu putaran terbuka. Meski nanti head to head dengan capres seperti Prabowo sampai putaran dua, Jokowi masih terbuka," kata Ari saat ditemui usai diskusi 'Kontestasi Empat Partai: Membaca Media dan Hasil Survei Menjelang Pileg 2014' di lantai 12, Wisma Kodel, Jakarta, Jumat (4/4/2014).
Menurut dia, kalau misalkan Prabowo ingin memantapkan hingga pertarungan di putaran dua, maka harus memaksimalkan mesin politik di berbagai daerah. Hal ini termasuk sebelumnya memilih sosok calon wakil presiden yang bisa mengimbangi elektabilitas Prabowo. "Harus maksimal semua mesin politiknya kalau Prabowo ingin imbangi Jokowi. Gerakkan semua semaksimal mungkin," ujarnya.
Namun, andaikan Prabowo kalah dalam Pemilihan Presiden, maka mantan Danjen Kopassus itu bersama Gerindra bakal memilih sebagai kubu oposisi. Status hubungan antara Megawati dengan Prabowo Subianto yang sulit bersatu membuat dua kubu sulit berada di pemerintahan. Adapun PDIP diprediksi berpeluang memenangkan Pemilu Legislatif sehingga bakal berkuasa di pemerintahan. "Kalau kalah, pilihannya satu yaitu Gerindra bisa menjadi oposisi pemerintah. Meski politik tidak bisa ditebak, tapi arahnya memang seperti itu," ujarnya.
Sementara, dia juga melihat Partai Demokrat yang misalkan kalah dalam Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden nanti, maka partai pemenang Pemilu lima tahun lalu itu sama seperti Gerindra. Persoalan hubungan antara Megawati serta SBY yang sulit mencair menjadi latar belakang. "Ya, sekarang mencari yang sesuai dengan kesamaan pikiran partai. Karena Demokrat dan Gerindra tidak mungkin bersatu dengan PDIP kalau melihat kondisi dari sekarang," sebutnya.
Bagaimana dengan PKS? Apakah PKS segera bergabung bersama Partai Gerindra dan Partai Demokrat sebagai oposisi seperti yang didengang-dengungkan sebelumnya?

Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar