Gubernur DKI Jakarta Joko WIdodo (Jokowi) telah bertemu dengan Wakil
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk membahas
berbagai permasalahan Kota Jakarta.
Salah satu yang dibahas dalam pertemuan yang berlangsung kemarin, Kamis (3/4) adalah soal normalisasi waduk di Jakarta.
Ahok membantah pertemuannya dengan Jokowi merupakan penyerahan
tugas-tugas kegubernuran selama mantan Wali Kota Solo ini melakukan
kampanye dan maju sebagai calon presiden (capres) pada pemilihan umum
presiden (pilpres) 2014.
“Nggak, kok. Cuma ngomongin sampah. Sama beliau memutuskan untuk
waduk. Beliau makin yakin menggali waduk baru dengan lama pakai alat
sendiri,” kata Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta, Jumat (4/4/2014).
Dari penilaian Jokowi, lanjut Ahok, pengerukan waduk baru dan lama
memakai alat sendiri bisa menghemat waktu pengerjaan 80-90 persen.
Karena itu diputuskan pengerukan waduk tidak akan diberikan kepada
kontraktor, melainkan langsung dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU)
DKI.
“Karena lebih cepat, kita beli alat sendiri saja sudah. Nggak usah
dikasihkan kepada kontraktor, yang malahan hasilnya mana?” tegasnya.
Pemprov pun merencanakan akan membeli alat-alat berat untuk
pengerukan waduk, yang nantinya bisa dipakai untuk pengerukan sungai.
Kedua alat berat yang akan dibeli adalah alat dredging dan eskavator. Rencananya pembelian alat-alat berat tersebut akan dilakukan melalui e-catalog.
“Dua-duanya kita beli. Dredging beli, eskavator beli. Kalau waduk 2-3 hektare, eskavator lebih efektif,” ujarnya.
Sumber :
beritastu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar