Jumat, 04 April 2014

Masyarakat Sudah Tidak Percaya Janji-janji

Direktur Indikator Politik Indonesia, Buhanuddin Muhtadi, mengaku tidak pernah mendengar calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko "Jokowi" Widodo, memaparkan visi-misinya. Namun ajaibnya, justru elektabilitas Jokowi adalah yang tertinggi di antara kandidat calon presiden lainnya.
Kepada wartawan usai mengisi diskusi "Mengapa Harus Pilih Jokowi" di Warung Solo, Jakarta Selatan, Jumat (4/4/2014), Burhan mengatakan survei yang dilakukan pada 18 - 24 Maret 2014 dengan responden sebanyak 1.220 orang, elektabilitas Jokowi mencapai 43 persen.
Soal elektabilitas tersebut, Burhan memiliki teori tersendiri. Kata dia masayarakat Indonesia cenderung tidak suka dengan janji-janji yang biasanya tertuang dalam visi-misi. Pasalnya sudah ada stigma buruk tentang politisi yang suka menyebar janji.
"Mungkin masyarakat sudah muak (dengan janji), yang dibutuhkan sekarang itu aspek proof (red. bukti) nya," katanya.
Burhan mengatakan bukti yang dimaksud bukan lah seperti kampanye Partai Demokrat yang mengagung-agungkan keberhasilan Presiden Susilo Bambang Yudoyono. Kata dia yang dibutuhkan adalah Partai yang berkampanye soal pemberantasan korupsi, dan membuktikan hal itu. Sedangkan Partai Demokrat tidak bisa melakukan hal tersebut.
"Ada banyak calon presiden tua yang mengkampanyekan banyak hal, paling jujur, paling bersih, tapi rekam jejaknya tidak mendukung hal itu," ujarnya.
Selain itu jumlah partai yang banyak, membuat masyarakat kesulitan untuk membedakan partai yang satu dengan yang lainnya berdasarkan visi-misi. Pada akhirnya masyarakat mengenal partai melalui tokohnya masing-masing.

Sumber :
tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar