Selasa, 29 April 2014

Tifatul: PKS Jadi 'Andi Lau', Antara Dilema dan Galau

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) baru saja menyelesaikan rapat Majelis Syuro untuk membahas perihal surat permohonan koalisi yang diajukan oleh calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Meski demikian, PKS juga mendapat permintaan serupa secara lisan dari Aburizal Bakrie (Ical) untuk bergabung dengan Partai Golkar.
Terkait itu, anggota Dewan Syuro PKS Tifatul Sembiring mengatakan berdasarkan realitas politik saat ini, calon presiden yang sudah mengemuka terdiri dari tiga nama, yakni Prabowo, Ical dan Jokowi.
Akibatnya, saat ini PKS masih gamang untuk memutuskan.
"Ini kan kita lihat realitas politik dulu, paling akan mengerucut tiga, Prabowo, Ical, dan Jokowi. Pasti komunikasi, kita semua kan berada di dalam tataran menengah. Jadi Andilau lah, antara dilema dan galau. Kita kan ada di dalam dilema dan galau," ungkap Tifatul di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (29/4/2014).
Tak hanya itu, PKS saat ini juga masih menampung aspirasi dari akar rumput partai, termasuk elemen yang mendukung partainya. Keputusannya akan ditetapkan paling lambat tanggal 18 Mei mendatang.
"Ini lagi kita himpun. Kalau pribadi-pribadi kan tidak mewakili. Saya pikir sebelum 18 Mei kita putuskan, kita akan ada lagi sidang Majelis Syuro sebelum itu," lanjutnya.
Tifatul menambahkan, partainya juga menggodok isu soal pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan Prabowo saat berlangsungnya era reformasi, termasuk menyamakannya dengan jawaban-jawaban Prabowo atas tudingan tersebut.
"Itu juga sedang didalami, dan ada juga jawaban dari Pak Prabowo-nya, apa situasi yang terjadi saat itu kan juga belum clear juga bagi kita. Kalau ada tuduhan-tuduhan, ya macem-macem lah ya," tandasnya.
Apakah siap oposisi? "Ya pertama koalisi dulu, kalau kalah oposisi," ujarnya.  [mtf/merdeka]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar