Setelah kekuasaan orde lama tumbang, ajaran Trisakti Bung Karno pun turut tenggelam. Rezim orde baru yang menggulingkan kekuasaan orde lama menganggap Trisakti hanya sebatas jargon yang terdengar revolusioner dan mengawang-awang.
Kekhawatiran Bung Karno terhadap bahaya kapitalisme global diabaikan orde baru. Sejumlah arsitek ekonomi orde baru gencar mengkritik orde lama yang dianggap hanya jualan jargon, yang terdengar revolusioner.
Menurut Bimo Nugroho, penulis 'Indonesia Memilih Jokowi' mengatakan, saat ini ada sosok yang akan membumikan kembali ajaran Trisakti Bung Karno. Menurutnya, sosok tersebut adalah Joko Widodo yang merupakan bakal calon presiden dari PDI Perjuangan.
"Kekuatan kapital internasional yang menghabisi pasar domestik dan industri kecil itulah sesungguhnya lawan ideologis Jokowi," tulis Bimo dalam bukunya yang diluncurkan, Senin (29/4/2014) di Jakarta.
Menurut Bimo, Jokowi tidak muncul dengan jargon-jargon besar seperti Soekarno. Tetapi, seperti Marhaen dari kaum jelata, Jokowi melawan dengan kerja.
"Ia membangun modal sosial, dan didukung oleh modal sosial tersebut untuk memimpin Indonesia," tuturnya.
Lebih jauh, Bimo mengatakan, modal sosial rakyat Indonesia itu mewujud dalam kesederhanaan Jokowi dan militansi para relawan yang sudi bergotong royong membesarkan bangsa ini.
"Untuk membumikan Trisakti: berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian secara budaya," ujarnya. [tribunnews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar