Seusai menandatangani kesepakatan kerja sama tentang pengembangan
ternak sapi untuk penyediaan kebutuhan daging sapi di Jakarta, Gubernur
DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) datang ke acara jamuan makan siang dan
tatap muka yang diselenggarakan oleh Pemprov Nusa Tenggara Timur (NTT)
di Grand Mutiara, Kupang, NTT, Selasa (29/4).
Acara tatap muka dan jamuan makan siang tersebut juga dihadiri oleh
para pejabat dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Pemprov NTT.
Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengucapkan terima kasih kepada Jokowi yang
sebagai pimpinan Ibukota mau bekerja sama dengan wilayah yang
dipimpinnya.
Frans juga sangat meyakini jika kerja sama yang dilakukan antara DKI
dan NTT ini akan tetap berjalan, meskipun jika Jokowi terpilih sebagai
Presiden RI.
"Kerja sama ini pasti akan berlangsung terus meskipun Jokowi menjadi Presiden. Banyak yang khawatir," katanya.
Selanjutnya, Jokowi juga dari penandatanganan yang telah dilakukan
dalam kunjungannya ke NTT, ingin agar kerja sama tersebut segera
direalisasikan. Pasalnya, DKI dan sekitarnya setiap harinya membutuhkan
150 ton daging sapi dan 1.500 ekor sapi.
"Orang Jakarta pemakan sapi. Saya hanya ingin suplai daging itu
jangan dari impor karena yang ada dibayangan saya suplainya semua dari
NTT," katanya.
Bahkan, kata Jokowi pasokan daging sapi nasional disuplai dari NTT.
Sebab dari hasil blusukannya berkeliling Kupang, NTT memiliki potensi,
kemampuan, dan kekuatan untuk itu.
"Kenapa kita harus melirik daging impor? Ada apa sih? Saya Sister City tidak usah dengan luar negeri, dan sama NTT," katanya.
Seusai menyampaikan hal itu, dalam acara tersebut Jokowi kemudian
berkeliling menyalami seluruh pejabat dan pegawai di lingkup Pemprov NTT
setelah sebelumnya melakukan foto bersama dengan Gubernur NTT, Walikota
Kupang, dan Kapolda NTT. [beritasatu]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar