Jumat, 02 Mei 2014

Prediksikan Duet Prabowo-Ical Jadi Lawan Berat Jokowi

Calon presiden (capres) dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan capres Partai Golkar, Aburizal Bakrie alias Ical telah bertemu untuk melakukan penjajakan koalisi di pemilu presiden (pilpres) Juli nanti. Kedua figur itu dikenal sama-sama berambisi menjadi capres.
Namun, pengamat politik Universitas Jayabaya, Igor Dirgantara menilai sebenarnya antara Prabowo dan Ical bisa saling melengkapi.  Igor bahkan meyakini duet Prabowo-Ical bisa menjadi pesaing kuat bagi capres PDIP, Joko Widodo alias Jokowi. "Jika ini terwujud maka duet Prabowo-Aburizal Bakrie sebenarnya sangat potensial mengalahkan Jokowi dan cawapresnya," kata Igor kepada wartawan, Jumat (2/5/2014).
Menurutnya, soal siapa yang akan menjadi capres di antara Prabowo dan Ical bisa digodok berdasarkan elektabilitas keduanya. Meskipun dalam Pileg suara Golkar jauh mengungguli perolehan suara Gerindra, namun belum tentu elektabilitas Ical menungguli Prabowo.  Igor beralasan, dalam pilpres sosok figur sangat menentukan dalam menggaet suara pemilih.
Karenanya jika Golkar tetap memaksa mengusung Ical sebagai capresanya, maka diprediksi tidak akan mampu mengalahkan Jokowi. Sebab, kata Igor, popularitas Ketua Umum Golkar itu kalah jauh dibanding Jokowi. "Siapapun pasangan Ical, jika tidak dengan Prabowo akan kalah populer dari Jokowi dengan siapapun cawapresnya," jelas Igor.
Selain itu Igor juga meyakini pasangan Prabowo-Ical memenuhi syarat komposisi ideal pasangan capres. Yakni memenuhi unsur  Jawa-non Jawa, sipil-militer, serta memenuhi syarat presidential threshold.
Igor bahkan mengatakan, anda Ical mau mendampingi Prabowo maka langkah itu seolah mengulangi Jusuf Kalla saat mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam Pemilu Presiden 2004 silam. "Di sini Ical bisa mengikuti langkah Jusuf Kalla dulu yang mau menjadi cawapres SBY kendatipun suara Golkar di atas perolehan Partai Demokrat," tandasnya.  [fat/jpnn]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar