Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie adalah capres yang pertama
mendeklarasikan diri pada Juli tahun 2012 silam. Ical juga pernah
menyebut hanya dirinya dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang
memiliki 'boarding pass' maju ke Pilpres 2014. Namun kini Ical mengubah
haluan.
Sekarang Ical mulai mengubah arah, membuka kemungkinan
maju hanya sebagai cawapres. 'Boarding pass' yang digembar-gemborkannya
dulu kini ditukar untuk posisi cawapres saja, jika benar Ical akhirnya
sepakat maju sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto.
Kabarnya
Ical semakin realistis menatap Pilpres 2014. Lawan tangguh di Pilpres
2014 sulit dikejar, solusinya adalah merapat ke salah satu dari dua
capres terkuat saat ini yakni Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.
Konon lantaran lobi koalisi dengan Jokowi gagal, Ical mengutamakan
penjajakan koalisi dengan Gerindra yang jelas menyatakan siap menyatukan
kekuatan dengan Golkar.
Setelah Prabowo dan Ical bertemu pada
Selasa (29/4) lalu memang keduanya sepakat menjajaki koalisi untuk
menggabungkan kekuatan. Jika koalisi itu serius tentu saja harus ada
yang mengalah di Pilpres nanti. Saat ditanya soal yang harus mengalah,
Ical pun mulai membuka peluang jadi cawapres.
"Sampai sekarang
kan saya capres Partai Golkar, tapi di dalam politik segala itu bisa
terjadi. Pak Prabowo masih capres dari Partai Gerindra, segalanya bisa
terjadi. Nomor satu jadi nomor dua dan nomor dua jadi nomor satu, yang
penting itu hanya instrumen," kata Ical di Elite Club, Epicentrum,
Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (30/4) lalu.
Sejumlah pihak mulai
menghitung untung-rugi duet Prabowo-Ical. Pasangan Prabowo-Ical mungkin
akan sering muncul di media seperti iklan Golkar, namun sulit untuk
terdongkrak, apalagi menghadapi Jokowi. Sementara itu duet Prabowo-Ical
juga berpotensi membuat PKS, PD, dan PAN yang sempat memberi sinyal
dukungan ke Gerindra berubah haluan membuat poros baru.
Sampai
saat ini memang koalisi Golkar dan Gerindra belum memasuki babak final
apalagi sampai kesepakatan memasangkan Prabowo-Ical. Sama seperti
kalangan lembaga survei yang tak bisa membaca kekuatan Prabowo-Ical.
"Elektabilitas
Ical sebagai capres memang di bawah Jokowi dan Prabowo. Tapi
elektabilitas sebagai cawapres saya nggak tahu alias misterius. Soalnya
selama ini tidak ada lembaga survei yang simulasikan Ical sebagai
cawapres, takut dimarahi Pak Ical yang waktu itu mengaku sebagai
satu-satunya capres pemegang boarding pass," canda Direktur Eksekutif
Indo Barometer, M Qodari, saat berbincang dengan detikcom, Jumat
(2/5/2014). [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar