Kalangan DPRD DKI mengaku resah dengan kondisi pendidikan di Ibu Kota. Anggota DPRD DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo mengapresiasi revolusi mental bagi generasi muda yang digelorakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Menurut politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini,
revolusi mental ala Jokowi itu sangat cocok dengan kondisi bangsa saat
ini.
"Ada semacam kegelisahan secara kolektif bangsa ini, ya termasuk di
Jakarta tentunya terhadap persoalan mentalitas, moralitas, dan perilaku
sosial yang terjadi hari ini. Dan kita melihat bahwa faktor utama
terhadap hal itu adalah, persoalan faktor yang namanya budaya perilaku
kita. Nah budaya perilaku kita itu termanifestasikan oleh yang namanya
praktik sistem pendidikan kita," ujarnya saat sarasehan hari kebangkitan
nasional DPD PDIP DKI Jakarta, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (28/5/2014).
Ia mengatakan, banyak kasus yang tidak terselesaikan bertahun-tahun,
seperti tawuran pelajar, lalu Bullying yang sudah merambah ke SD,
seperti yang menimpa Renggo Khadafi yang tewas dianiaya kakak kelasnya
sendiri.
Anggota Komisi E (pendidikan) ini menjelaskan, praktik sistem
pendidikan di Jakarta, kurang mensinergikan pembangunan mentalitas.
Sehingga dibutuhkan nation and character building atau pembentukan
karakter bangsa, yang intinya adalah persoalan membangun mental bangsa.
"Ya kan termasuk bagaimana sekarang kita mendorong Capres kita pak
Jokowi yang telah memanifestasikan itu dalam program politiknya, agar
mewujudkannya saat memenangkan pilpres, yaitu revolusi mental. Revolusi
mental itu adalah satu bentuk manifestasi terhadap implementasi nation
and character building, alias pembentukan karakter bangsa," bebernya.
Dikatakan Rio, dirinya berharap capres Jokowi dan pasangannya Jusuf
Kalla (JK) bisa membawa arus perubahan terhadap praktik sistem
pendidikan di Indonesia.
"Budaya itu adalah perilaku kebiasaan. Nah kita punya kebiasaan kita
cuma mengekor atau meniru. Nah ini yang ingin kita rubah lewat sistem
pendidikan yang mungkin nanti akan menekankan pada aspek pembangunan
mentalitas atau budaya. Karena bagaimana pun juga peradaban manusia itu
kan berangkat dari yang namanya kebudayaan manusia itu sendiri, dan
strategi kebudayaan terletak pada program pendidikan," tegasnya. [tribun]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar