Rabu, 28 Mei 2014

Gerakan Shalawat dan Tahlil untuk Menangkan Jokowi

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan melakukan gerakan Shalawat dan Tahlil untuk memenangkan pasangan Jokowi-JK dalam Pilpres 2014.
Ketua DPC PKB Gresik Jazilul Fawaid mengatakan, gerakan Shalawat dan Tahlil merupakan wahana untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat, khususnya warga Nahdliyin agar memilih Jokowi-JK.
Peran sentral untuk membumikan gerakan itu akan dilakukan para ulama dan kiai.
“Makanya pengurus PKB nanti akan bersinergi dengan para ulama dan kiai untuk memenangkan pasangan Jokowi-JK lewat gerakan Shalawat dan Tahlil,” ujarnya, Rabu (28/5/2014).
Selama kegiatan Shalawat dan Tahlil, pihaknya akan menyampaikan ke basis massa NU agar memilih pemimpin baru Negeri ini yang direstui para kiai.
Hal ini penting, karena Indonesia mempunyai semangat santri, sehingga pembangunan yang dilakukan juga harus dilandasi nilai-nilai keislamandan sarat unsur kultural.
“Nah, karena yang direstui para kiai pasangan Jokowi-JK, maka pasangan inilah yang harus dipilih dan dimenangkan," tegasnya.
Menurut Caleg PKB terpilih untuk DPR RI dari Dapil X (Lamongan-Gresik) ini, semangat pemenangan Jokowi-JK oleh kalangan ulama dan santri Jatim bukanlah isapan jempol.
Ini terlihat dari kehadiran Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar dan Ketua Dewan Syuro PKB KH Aziz Manshur di lima kota basis kekuatan suara PKB dalam Pileg lalu.
Yakni, Gresik, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, dan Jombang hingga beberapa hari mendatang. Khusus di Gresik, Cak Imin dan KH Azis hadir dalam deklarasi “Laskar Santri Nusantara”.
Keduanya, kata Jazil, langsung menjelaskan alasan partainya untuk menggalang kekuatan kaum Nahdliyin bagi pemenangan Jokowi-JK.
Jokowi-JK dinilai sosok yang sesuai dengan semangat kaum Ahlussunah wal jamaah.
“Maka, suara PKB-NU harus besar serta bulat memenangkan mereka," kata Jazil.
Selain para petinggi partai, deklarasi “Laskar Santri Nusantara” juga dihadiri KH Machfud Ma'sum, KH Maschan Ali Moesa, Ketua MUI Gresik, Dewan Syuro PKB Gresik, unsur Muslimat dan Fatayat NU.  [tribun]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar