Akbar pun mengaku heran ketika ada pihak menyebut Jokowi sebagai capres boneka.
Akbar lantas mengutip sebuah hadits
Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Abdurrahman bin Samurah, bahwa
seseorang dilarang untuk mencalonkan diri menjadi pemimpin atau
meminta-meminta kekuasaan. Sedangkan dalam hadits lain yang diriwayatkan
Abu Musa Al-Asyari, Rasulullah SAW menegaskan tidak akan mengangkat
seorangpun untuk memegang jabatan apabila orang itu berambisi menduduki
jabatan itu.
Menurut Akbar, justru Jokowi-JK menjadi
pasangan unik dan menarik karena keduanya tidak pernah mengajukan diri
untuk menjadi capres atau cawapres. Karenanya Akbar tak setuju dengan
sebutan capres boneka untuk Jokowi.
“Keduanya justru diberi amanah atau
mandat oleh partai yang merupakan representasi rakyat. Dengan istilah
capres boneka, bukankah itu sama halnya melecehkan dan mendegradasi
kaidah Islam?" kata Akbar, (Rabu, 28/5/2014).
Akbar juga heran bila ada pihak yang
terlihat sangat berambisi menjadi pemimpin justri dianggap Islami. "Mari
kita introspeksi. Muslim tak boleh disesatkan dan tak pernah
menyesatkan. Islam itu rahmatan lil-'alamin, sehingga selalu jernih dan
menjunjung tinggi akhlak mulia," pungkasnya. [jpnn]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar