Politikus Partai Demokrat, Ahmad Husein Alaydrus (Habis Husein), terkenal vokal
mengkritik program Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Tapi itu dulu, sekarang ? Ternyata waktu telah mengubah habib Huesin ini untuk memerankan peran yang berbeda.
Habib Husein itu malah membantu Jokowi mengingatkan pihak PD
Pasar Jaya yang dianggap tak patuh perintah mantan wali kota Solo itu
untuk menggratiskan kios pada pedagang Pasar Senen Blok VI.
"PD
Pasar Jaya terkesan menolak program pembangunan gratis Pasar Senen blok
VI dari Pak Jokowi. Namun tidak berani terus terang, itu namanya melawan
perintah atasan," kata pria yang juga Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta
bidang anggaran, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (28/5/2014).
Hussein
menduga, PD Pasar Jaya tengah menggunakan siasat teror kepada para
pedagang. Semua pedagang eksisting Pasar Senen blok VI, tidak akan
diberi Sertifikat Hak Pemakaian Tempat Usaha (SHPTU) bilamana tempat
usaha gratis.
"Ini membuat sebagian pedagang takut dan menolak
program gratis. Terkesan PD Pasar Jaya akan membenturkan gubernur dengan
pedagang pasar Senen blok VI," ujarnya.
Husein menilai, PD Pasar
Jaya harusnya membedakan perlakukan pedagang Pasar Senen dengan
pedagang Pasar Tanah Abang blok G. Pedagang Pasar Tanah Abang Blok G,
memang gratis dan pedagang tidak mendapat SHPTU. Namun, pedagang itu
bukan pedagang eksisting PD Pasar jaya.
"Mereka para pedagang eks kaki lima yang bukan binaan Pasar Jaya," ungkapnya.
Dia
menambahkan, ancaman PD Pasar Jaya itu dikhawatirkan akan membuat
pedagang memperjualbelikan kios yang diberikan pemprov. "Para pedagang
bisa diwajibkan membuat pernyataan tidak akan menjual,
menyewakan/kontrak dan mengagunkan tempat usaha selama waktu tertentu,
hal seperti itu bisa saja dicarikan jalan keluarnya, inikan hanya
masalah ada itikad baik atau tidak dari PD Pasar," tutupnya.
Dikonfirmasi
terpisah, Humas PD Pasar Jaya, Agus Lamun menegaskan, tidak akan
memberikan kios gratis kepada pedagang existing blok VI.
"Tidak
mungkin kita kasih gratis, karena Blok VI Pasar Senen bukan pasar
rakyat. Blok VI punya potensi finansial," ujarnya saat ditemui di Pasar
Gondangdia, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat. [lia/merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar