Rabu, 28 Mei 2014

Danareksa Sebut Pasar Tunggu Kemenangan Jokowi

Arus dana asing yang masuk ke bursa saham Indonesia dalam tahun berjalan (year to date/ytd) atau periode Januari 2014 hingga pekan lalu mencapai Rp 41,8 triliun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode Mei - Desember 2013 sebesar Rp 40 triliun.
Saat ini, investor masih bersikap menunggu (wait and see) di tengah situasi perpolitikan jelang pemilihan presiden (pilpes) 9 Juli 2014.
"Pergerakan pasar akan ditentukan polling politik dalam jangka pendek," kata analis Danareksa Equity Research Helmy Kristanto dalam risetnya, Rabu (28/5).
Dia mengatakan, sejauh ini pelalu pasar tampaknya cenderung berpihak pada koalisi Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagaimana tercermin dari koreksi pasar saat efek Jokowi kurang signifikan pada perolehan pemilihan legislatif (pileg) 9 April lalu pada perolehan suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)
Riset tersebut menyatakan, jika Jokowi mampu memenangkan pemilihan presiden (pilpres), pihaknya menyakini bursa saham Indonesia akan menguat mengingat Jokowi dipandang pro-pasar dan memiliki kemampuan eksekusi yang baik untuk menjaga pertumbuhan Indonesia.
"Meskipun hal ini tidak akan menyebabkan peningkatan pendapatan perusahaan dalam jangka pendek, pasar kemungkinan akan menikmati rating 16 - 17x," kata dia.
Sebagai gambaran, arus asing yang masuk pada minggu lalu cukup besar mencapai Rp 3,6 triliun atau Rp 7,4 triliun dalam dua minggu terakhir.
Meskipun Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pekan lalu turun 1,2 persen (week on week/WoW), atau tercatat dengan kinerja terburuk di kawasan Asia Pasifik. Sementara bursa saham Filipina turun 0,1 persen dan Thailand terkoreksi 0,6 persen menyusul kudeta militer baru-baru ini.
Namun dalam tahun berjalan, Indonesia masih menjadi yang terbaik kedua tumbuh 16,4 prersen setelah bursa saham India naik 16,6 persen yang baru-baru ini naik signifikan imbas euforia hasil pemilhan umum (pemilu).
"Eskalasi politik di Thailand telah menyebabkan pengalihan arus dana ke Indonesia mengingat kondisi politik dikita relatif aman," kata dia.  [beritasatu]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar