Menurut Sutiyoso, Jokowi jauh lebih
berpengalaman dibanding Prabowo Subianto yang juga maju sebagai calon
presiden (capres). Pria yang dikenal dengan panggilan Bang Yos itu
bahkan meyakini duet Jokowi-JK lebih mungkin untuk mewujudkan cita-cita
reformasi.
"Saya yakin Indonesia di bawah mereka adalah negara yang
makmur, sejahtera, dan disegani negara lain," kata Sutiyoso kepada
wartawan di Jakarta, Rabu (28/5/2014).
Alasan lain yang disodorkan Sutiyoso
adalah rekam jejak. Jokowi, kata Sutiyoso, sudah menunjukkan prestasi
saat menjadi wali kota maupun gubernur.
Sutiyoso yang dua periode memegang
jabatan Gubernus DKI itu mencontohkan nama Mahmoud Ahmadinejad, mantan
Wali Kota Teheran yang akhirnya menjadi Presiden Iran yang dikagumi di
seluruh dunia. Ahmadinejad dipilih rakyatnya karena dianggap berhasil
menjalankan tugasnya saat menjadi walikota.
Sedangkan di Amerika Serikat, kata
Sutiyoso, banyak presiden di negeri Paman Sam itu yang pernah menjadi
gubernur. "Lalu kapan gubernur di Indonesia jadi presiden? Sebagai
mantan gubernur, tentu saya ingin ada presiden kita yang berlatar
belakang kepala daerah,” tandasnya.
Sutiyoso pun tak mau dianggap hanya
memberikan gerbong kosong ke Jokowi-JK. Ditegaskannya, PKPI yang di
pemilu legislatif lalu mendapat 1,14 juta suara akan bisa membawa 4 juta
suara bagi pasangan yang diusung koalisi PDIP, PKB, NasDem dan Hanura
itu.
"Dari Sutiyoso sampai kader terbawah,
semua kader akan mendukung habis-habisan. Memang kita kecil, tapi kita
akan jadi penentu kemenangan,” tegasnya. [ara/jpnn]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar