Calon Presiden (Capres) Republik Indonesia Joko Widodo
atau biasa disapa Jokowi, bersama rombongan menyambangi kantor biro
Tribun Kaltim Samarinda di Jl Ulin, Sabtu (24/5/2014) malam. Jokowi yang
juga ditemani Ketua DPD PDI Perjuangan Kaltim, Dodi Rondonuwu disambut
langsung Kepala Biro Tribun Kaltim Samarinda Maturidi di ruang rapat
redaksi.
Jokowi yang datang dengan pakaian khas kotak - kotak,
yang menjadi ciri khas sewaktu kampanye Pemilihan Gubernur DKI Jakarta
beberapa saat lalu, mempertanyakan seputar pembangunan infrastruktur
yang ada di Kaltim.
Seperti bagaimana dengan kelanjutan free way
Samarinda - Balikpapan dan juga keberadaan bandara di ibu kota provinsi
Kaltim ini.
Jokowi juga sedikit terkejut ketika mendengar bahwa
soal free way, dimana pembangunan belum bisa tuntas diakibatkan masalah
pendanaan dan aturan pusat yang melarang penggunaan lahan Taman Hutan
Raya (Tahura). Keterkejutan Jokowi antara lain, kenapa proyek - proyek
di Kaltim bisa tidak lancar atau bahkan mangkrak, padahal tentunya sudah
perencanaan yang matang sejak awal pembangunannya.
"Jadi menterinya harus dari Kaltim itu, bisa cepat itu," seloroh Jokowi.
Jokowi
menilai untuk free way, bila memang ada uang yang bisa digunakan dari
APBD maka lebih baik dikelola melalui BUMD (Badan Usaha Milik Daerah).
"Kita kan juga di Jakarta BUMD punya jalan tol," kata Jokowi.
Sementara
itu, Maturidi mengatakan, agar pembangunan bisa berjalan dengan baik
harus ada itikad baik (good will) dari pemimpin yang ada. Tidak
maksimalnya pembangunan di Kaltim juga menurut Maturidi, diakibatkan
lemahnya fungsi pengawasan dari wakil rakyat yang sedang menjabat.
"Tapi memang fungsinya dewan kita ini, maaf saja nggak ada fungsi pengawasannya," kata Maturidi.
Disatu
sisi menurut Maturidi, jumlah APBD Kaltim yang mencapai belasan triliun
rupiah sebenarnya jauh lebih besar di banding provinsi tetangga lain di
pulau Kalimantan. Namun kenyataannya, pembangunan daerah tetangga
khususnya infrastruktur jalan malah lebih baik. Maturidi juga menyebut
beberapa proyek yang seperti Jembatan Mahkota II yang sudah hampir
menjalani 10 tahun belum kunjung rampung. Begitu juga dengan Jembatan
Kembar yang digadang - gadang bisa digunakan tahun 2015, juga sudah
mulai menunjukkan tanda - tanda bakal mangkrak.
"Kalau sudah rusak berarti sudah masuk Kaltim," kata Maturidi yang disambut gelak tawa Jokowi dan rekan - rekannya. [tribun]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar