Tanwir Muhamamdiyah Samarinda 2014 menghadirkan dua calon presiden
(capres) Republik Indonesia (RI) untuk memaparkan pandangannya di depan
Pimpinan Pusat dan Wilayah Muhammadiyah se-Indonesia.
Capres yang
diusung PDIP, PKB, Nasdem dan Hanur, Joko Widodo (Jokowi) didaulat
pertama berbicara pada sesi pagi, Sabtu (24/5/2014). Jokowi menyebut dirinya
memiliki perogram kerja yang selaras dengan agenda utama Muhammadiyah.
Saat
menjadi wali kota Solo, Jokowi mengaku dua programnya yakni di bidang
pendidikan dan kesehatan sangat disenangi masyarakat. Program itu ia
teruskan saat menjadi Gubernur DKI Jakarta dengan kartu sehat dan kartu
pintar.
"Saya kira dua hal ini juga menjadi komitmen besar Muhamamdiyah
membangun bangsa," ungkapnya.
Jokowi mengaku kagum dengan
keberadaan sekolah, universitas dan rumah sakit Muhammadiyah di hampir
setiap kota. "PKU Solo dan UMS Solo termasuk yang terbesar," paparnya.
Jokowi
mengatakan Islam itu bekerja bukan wacana. Proses pembangunan manusia
lewat pendidikan sudah dimulai Muhammadiyah jauh-jauh hari. Dalam
pandangan Jokowi, pendidikan akan menjadi prioritas. Ia juga mengkritik
kurikulum pendidikan yang diterapkan hari ini. "Seharusnya SD itu 80
persen diisi pendidikan karakter. SMP 60 persen karakter 40 persen
pengetahuan dan SMA/SMK 20-80," terangnya.
Dalam paparannya yang
mengambil tema besar revolusi mental, Jokowi mengaku akan berfokus pada
dua hal jika terpilih menjadi presiden.
"Pangan dan energi,"
terangnya. Seluruh SDM dan infrastruktur ujar Jokowi, harus diarahkan
pada pertanian. Ia menilai sekolah kejuruan pertanian harus digenjot.
Bendungan-bendungan harus dibangun dan dibangun bank khusus petani.
Dari
segi infrastruktur, Jokowi mengaku prioritas utamanya bukan tol darat
melainkan tol laut. Konsep tol laut dalam paparan Jokowi bukan membangun
jalan menyeberangi lautan, namun membangun pelabuhan besar untuk
koneksi antarpulau dari Sumatera hingga Papua. "Harus ada kapal besar
yang wara-wiri ke setiap pulau. Ini untuk menggenjot manajemen
distribusi logistik sehingga tidak ada kesenjangan harga di daerah."
Di setiap pulau, nantinya Jokowi juga ingin membangun jalur kereta api double track. "Tol laut dan double track ini sebenarnya murah. Tinggal kita mau apa tidak," urainya. [republika]
Tinggal kitanya mau apa tidak... kalimat yg paling aku sk dr p jkw, srg menyakan ke rakyat maunya apa? Ngemong bgt bpku ini
BalasHapusInilah bapak milik rakyat.....selalu ngomongnya natural dn nyata apa adanya juga masuk akal
BalasHapusmassa Allah ide dan gagasan yg sangat cumerlang,,merdeka indonesia hebat,,bersama pak jkw4p dan pak jk4wp,,
BalasHapus