Mantan Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie, tampaknya sudah memiliki
kriteria tokoh yang layak memimpin Indonesia pada periode berikutnya.
Presiden ketiga itu, menilai sudah waktunya dipimpin oleh orang yang
hebat dalam berbagai bidang.
Ketua Presidium Ikatan Alumni
Program Habibie (IABIE), wakil Jepang, Arif Budi S, mengatakan, BJ
Habibie selama ini tak pernah menyebutkan secara gamblang dalam menilai
seseorang yang layan menjadi presiden dan wapres pada periode
berikutnya.
"Pak Habibie tidak pernah menyebutkan nama. Tapi,
beliau cenderung suka memaparkan kriteria-kriteria tokoh yang layak
memimpin Indonesia," kata Arif, kepada merdeka.com, Sabtu (24/5/2014).
BJ
Habibie, kata Arif, berharap presiden Indonesia pada periode berikutnya
harus berasal dari generasi angkatan '45, generasi peralihan masa
kemerdekaan atau dari generasi penerus. Dia menyebut, yang dimaksud
generasi penerus adalah tokoh-tokoh nasional yang masih berusia kisaran
40-60 tahun.
"Karena dengan usia segitu, seseorang bisa membawa negeri ini menjadi lebih maju dan produktif lagi," ujar Arif.
Untuk
menularkan semangat perjuangan menjadi Indonesia yang lebih baik, dia
juga menjelaskan, sengaja memilih Gedung Joeang di Jalan Menteng Raya
sebagai lokasi dialog dengan BJ Habibie melalui sambungan
teleconference. "Jadi karena ingin mengambil semangat perjuangan,
mungkin kalau angkatan 45 merebut kemerdekaan namun kalau angkatan kami
misinya ingin membangun dan mengantarkan bangsa ini menjadi negara yang
maju sehingga Indonesia bisa menjadi negara hebat," ujarnya mantap.
Menurut
Arif, pemilihan Gedung Joeang sudah dipesan sejak dua minggu lebih
sebelum pasangan capres-cawapres Jokowi-JK yang diusung PDIP, NasDem,
PKB dan Hanura mendeklarasikan diri. "Kami sudah pesan lokasi ini
sebelum Jokowi-JK mengadakan deklarasi di sini. Ya kira-kira kami sudah
pesan seminggu dua minggu lebih sebelum mereka menyewa tempat ini,"
terang Arif.
Justru, dengan kondisi seperti itu mungkin Jokowi-JK
yang terinspirasi dengan semangat para ilmuwan dirgantara yang
mengadakan pertemuan besar di lokasi yang sama. "Bisa jadi inspirasinya
berasal dari kita," kata dia sambil berseloroh. [tyo/merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar