Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo,
kembali mengungkapkan visinya membangun "tol" laut jika dia menjadi
presiden. Tol yang dimaksud Jokowi adalah menggerakkan kapal besar untuk
mengangkut barang hingga ke seluruh pelosok Indonesia.
Konsep
ini, menurut hitungan Jokowi, dapat mengurangi beban biaya angkutan
barang. "Efektivitas (meningkat) dan biaya akan berkurang banyak," kata
Jokowi dalam pidato politiknya di Tanwir Muhammadiyah di Hotel Mesra,
Kalimantan Timur, Sabtu (24/5/2014).
Jokowi merasa prihatin
dengan harga barang yang tak sama antara Jakarta dengan Kalimantan atau
Papua. Mantan Wali Kota Solo itu memberi contoh, harga satu sak semen
di Ibu Kota hanya sekitar Rp 50 ribu. "Sedangkan di Papua harganya bisa
10 kali lipat," ujar dia.
Contoh lain adalah konsumsi daging di
wilayah timur Indonesia. Menurut dia, masyarakat di wilayah timur masih
sedikit yang mengkonsumsi daging sapi. "Lantaran pengiriman sapi yang
sangat sedikit," kata Gubernur DKI Jakarta itu.
Saat ditanya
apakah visi tersebut masih terkait dengan program Masterplan Percepatan
dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) pemerintahan
Presiden SBY, Jokowi hanya menjawab singkat, "Jika ada program kabinet sebelumnya bagus, kenapa tidak diteruskan?"
Intinya, Jokowi
mengatakan, dengan konsep tol laut, kapal bermuatan besar harus
berangkat setiap hari untuk mengantar barang dari ujung Sumatera ke
ujung Papua. "Efektifkan pengantaran logistik setiap harinya," ujar dia.
Selain tol laut, Jokowi juga berniat membangun rel kereta ganda di tiap
pulau di Indonesia. Tujuannya adalah untuk membangun infrastruktur yang
efektif. Rel kereta ganda, kata dia, nantinya hanya akan mengantarkan
logistik berat.
Disebutkan Jokowi, rusaknya infrastruktur di
beberapa daerah banyak disebabkan oleh distribusi logistik berat,
seperti batu bara yang menggunakan jalur darat. "Jika rel kereta ganda
dibangun, logistik akan didistribusikan memakai kereta api," katanya.
Jokowi menghadiri Tanwir Muhammadiyah di Samarinda, Kalimantan Timur.
Saat datang, dia mendapat tepuk tangan meriah dari peserta. Hampir
seluruh kamera di ruang ballroom mengarah ke suami Iriana itu. Jokowi beberapa kali berhenti lantaran diminta berfoto bersama oleh peserta.
Ketua
Umum PP Muhammadiyah Muhammad Din Syamsuddin mengatakan kedatangan
Jokowi ini atas undangan dari Muhammadiyah. "Dia diundang sebagai
capres. Kami ingin mendengar visi-misi dia untuk Indonesia ke depan,"
kata dia. Tanwir digelar pada 23-25 Mei untuk membicarakan konsolidasi
program Muhammadiyah. [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar