Partai NasDem tak menampik bisa mendapat kursi di pemerintahan karena
ikut mengusung Joko Widodo di Pilpres. Namun NasDem menegaskan pihaknya
menyerahkan pada Jokowi dan wapresnya untuk menentukan struktur
pemerintahan yang baik ke depan.
"Orang bertanya koalisi kok
nggak ada apa-apanya. Loh, dulu mereka kritis karena koalisi bagi-bagi
kekuasaan, sekarang tidak bagi-bagi dibilang aneh. Berapa kursinya saya
bilang hanya Tuhan dan Jokowi yang tahu," kata Sekjen Partai NasDem
Patrice Rio Capella dalam diskusi 'Kawin Paksa, Hancurkan Bangsa' yang
digelar Cyrus Network di Pisa Cafe Jl Gereja Theresia Menteng, Jakpus,
Selasa (22/4/2014).
Menurut Rio, fokus terpenting partainya saat
ini adalah memenangkan Jokowi dan cawapres yang masih dalam penggodokan.
Bersama PDIP partainya akan terus menjalin komunikasi dan menyiapkan
berbagai strategi.
"Bicara strategi politik. Nanti kita akan
bentuk tim pemenangan pilpres dari PDIP dan NasDem setelah kesibukan
kita dalam penghitungan suara di daerah, tentu kita akan bicara serius,"
ujarnya.
Rio justru geram dengan ada pihak yang berasumsi NasDem
bisa keluar dari koalisi dengan PDIP karena berbagai tuntutan yang tak
terpenuhi.
"Ada pengamat mengatakan kalau NasDem tak cukup
mencari satu lagi (dukungan koalisi) Nasdem bisa lari. Ini kan tidak
tahu cara berpikir NasDem. Kami bukan tipe penghianat atau antara iya
dan tidak. Kalau mau ayo hajar, kita dukung betul," papar Rio.
"Kimiawi
koalisinya harus dengan ketulusan, keikhlasan dan komunikasi apa
adanya. Koalisi dengan syarat tak membawa cawapres," imbuhnya.[detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar