Selasa, 22 April 2014

Jadi Cawapres Jokowi, JK Berpeluang Ambil Alih Golkar

Jusuf Kalla (JK) dianggap berpeluang mengambil alih kepemimpinan Partai Golkar jika berhasil menjadi cawapres Joko Widodo (Jokowi). "Kemungkinan besar JK akan take over Golkar kalau jadi cawapres Jokowi," kata Direktur Eksekutif Cyrus Network, Hasan Nasbi di Jakarta Pusat, Selasa (22/4).
Hasan mengatakan pengambilalihan Golkar oleh JK menjadi keniscayaan dalam realitas politik yang selama ini terjadi. Karena Golkar merupakan tipikal partai yang tidak bisa berada di luar pemerintahan. "Karena watak Golkar sudah jelas selalu ingin berada di pemerintahan," ujarnya.
Pengambilalihan Golkar oleh JK bisa menjadi bumerang bagi pemerintahan Jokowi. Karena JK bisa mengendalikan langsung sikap politik Golkar di parlemen.
Menurut Hasbi, bukan tidak mungkin JK akan mengunci kebijakan Jokowi yang tidak sejalan dengannya. "Golkar bukan tipikal partai koalisi yang setia. Mereka bisa mengunci pemerintahan lewat parlemen kalau JK tidak setuju kebijakan Jokowi," katanya.
Senioritas usia yang dimiliki JK juga akan menjadi persoalan tersendiri bagi Jokowi dalam menjalankan pemerintahan. Sebagai orang Jawa Jokowi akan merasa tidak nyaman menegur JK yang usianya berselisih hingga 20 tahun. "Kelemahan JK, dia yang paling senior. Tidak ada di republik ini yang bisa memarahi JK," ujarnya.
Alih-alih menjadi cawapres, Hasbi berpendapat JK lebih tepat menjadi mentor politik semua capres. Dia menyarankan JK untuk tidak terlibat dalam perebutan kekuasaan kursi cawapres. "Jangan lagi berburu jabatan. Kasih kepada yang lebih junior," katanya. [republika]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar