Jusuf Kalla (JK) dianggap berpeluang mengambil alih kepemimpinan
Partai Golkar jika berhasil menjadi cawapres Joko Widodo (Jokowi).
"Kemungkinan besar JK akan take over Golkar kalau jadi cawapres Jokowi," kata Direktur Eksekutif Cyrus Network, Hasan Nasbi di Jakarta Pusat, Selasa (22/4).
Hasan mengatakan pengambilalihan Golkar oleh JK menjadi keniscayaan
dalam realitas politik yang selama ini terjadi. Karena Golkar merupakan
tipikal partai yang tidak bisa berada di luar pemerintahan. "Karena
watak Golkar sudah jelas selalu ingin berada di pemerintahan," ujarnya.
Pengambilalihan Golkar oleh JK bisa menjadi bumerang bagi
pemerintahan Jokowi. Karena JK bisa mengendalikan langsung sikap politik
Golkar di parlemen.
Menurut Hasbi, bukan tidak mungkin JK akan mengunci kebijakan Jokowi
yang tidak sejalan dengannya. "Golkar bukan tipikal partai koalisi yang
setia. Mereka bisa mengunci pemerintahan lewat parlemen kalau JK tidak
setuju kebijakan Jokowi," katanya.
Senioritas usia yang dimiliki JK juga akan menjadi persoalan
tersendiri bagi Jokowi dalam menjalankan pemerintahan. Sebagai orang
Jawa Jokowi akan merasa tidak nyaman menegur JK yang usianya berselisih
hingga 20 tahun. "Kelemahan JK, dia yang paling senior. Tidak ada di
republik ini yang bisa memarahi JK," ujarnya.
Alih-alih menjadi cawapres, Hasbi berpendapat JK lebih tepat menjadi
mentor politik semua capres. Dia menyarankan JK untuk tidak terlibat
dalam perebutan kekuasaan kursi cawapres. "Jangan lagi berburu jabatan.
Kasih kepada yang lebih junior," katanya. [republika]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar