Isu yang menyebutkan raja dangdut Rhoma Irama mengundurkan diri dari pencapresannya bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) langsung dibantah tegas-tegas oleh pihak Rhoma sendiri.
Juru bicara Rhoma yang juga putri kandungnya sendiri, Debby Veramasari Irama, menegaskan hingga sejauh ini ayahnya tetap sebagai capres PKB.
Debby juga mengatakan hubungan Rhoma dengan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tetap berlangsung baik dan terus menjalin komunikasi di antara keduanya.
Debby juga menegskan kalau ayahnya tak akan sakit hati kalau memang pada akhirnya PKB tidak mencapreskan atau setidaknya tidak mencawapreskan Rhoma Irama.
”Sama sekali tidak benar kalau beliau (Rhoma) sakit hati, tidak benar juga adanya kabar yang menyebutkan tentang pengunduran diri Rhoma,” ujar Debby di markas RIFORRI (Rhoma Irama For Republik Indonesia) di Jalan Dewi Sartika Cawang Jakarta Timur, Senin (21/4/2014).
Dijelaskan, kabar yang menyebutkan renggangnya hubungan Rhoma dengan Cak Imin hanya isu yang sengaja dihembuskan pihak-pihak yang tak suka atas hubungan baik di antara keduanya maupun oleh lawan politik ayahnya.
”Kalau ada kabar yang menyebutkan bahwa Rhoma Irama dengan Cak Imin bersengketa itu tidak benar. Masalah jadi tidak jadi, kami akan legowo, dan hubungan keduanya tetap baik. Selama tetap konsisten dan sesuai prosedur,” ujarnya.
Yang jelas, kata Debby, sampai sekarang hubungan Rhoma dengan Muhaimin dan PKB baik-baik saja. “Ada pun masalah politik bukan wilayah saya untuk menjelaskan itu. Yang jelas, sampai sekarang belum ada keinginan dari bapak (Rhoma) untuk mundur, keyakinannya tetap sama yaitu maju sebagai calon presiden,” beber Debby.
Debby mengakui kalau suara yang diperoleh PKB dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 9 April lalu yang hanya di kisaran 9,4 persen memang sangat tidak cukup untuk mengusung capresnya sendiri, meskipun ada opsi lain yakni mengusung cawapres dari PKB untuk dipasangkan dengan capres dari parpol lain.
”Memang kalau mengacu dari hasil pileg lalu maka PKB yang paling memungkinkan menjadi cawapres. Tapi kita gak tahu nantinya bagaimana,” imbuh Debby. Dia menambahkan sah-sah saja kalau ada pihak-pihak yang menginginkan Rhoma menjadi cawapres.
Debby mengatakan, pihaknya hingga kini masih menunggu penjelasan dari DPP PKB terkait posisi Rhoma Irama sebagai capres, termasuk pihaknya hingga saat ini tetap masih menunggu perkembangan arah dinamika politik.
”Kami realistis saja, terkait dengan posisi Rhoma sebagai capres. Kita bisa merapat ke mana saja maupun tidak, itu tergantung dari hasil diskusi nanti,” tukas Debby.
Dalam kesempatan itu, Debby juga mengatakan kalau Rhoma masih menjalin komunikasi politik dengan beberapa parpol berbasis Islam. Menurutnya, komunikasi politik itu dilakukan Rhoma karena sudah mendapat mandat dari DPP PKB untuk melakukan penjajagan dengan beberapa parpol Islam.
Debby juga tegas-tegas mengatakan Rhoma akan menolak kalau hanya diminta menjadi menteri kebudayaan. ”Daripada menjadi menteri kebudayaan, lebih baik jadi raja dangdut sajalah,” tukasnya.
Sebelumnya, Rhoma menegaskan penetapannya sebagai capres PKB masih menunggu hasil real count KPU. Namun dia yakin PKB tetap menjagokan dirinya sebagai capres. ”PKB masih commit kepada saya,” tegas Rhoma beberapa waktu lalu di Jakarta.
Dia sendiri mengaku tak akan kecewa jika pada nantinya tidak menjadi capres atau cawapres PKB. Alasannya, dalam Pileg 9 April lalu memang tak ada satu pun parpol dapat mengusung capresnnya sendiri karena tak ada yang parpol yang menembus perolehan suara nasional 25 persen sesuai persyaratan presidential threshold. [ind/jpnn]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar