Para Advokat yang tergabung dalam Tim Advokasi Jakarta Baru, yang merupakan anak buah Prabowo, urung melayangkan gugatan Class Action terkait pencapresan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Informasinya gagalnya gugatan tersebut karena belum memiliki bukti yang cukup.
"Iya masih kumpulin bukti seperti administrasi dan bukti video," kata Koordinator Jakarta Baru Habiburokhman, saat dihubungi wartawan, Senin (17/3/2014).
Habiburokhman tak lain merupakan Ketua DPP Bidang Advokasi Partai Gerindra mengatakan, setelah bukti rampung pihaknya segera mengajukan gugatan Class Action secepatnya.
"Kami akan kembali lagi besok (ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat) Rabu (19/3/2014) pukul 11.00 WIB," pungkasnya.
Sebelumnya, para Advokat yang tergabung dalam Tim Advokasi Jakarta Baru asuhan Prabowo yang dahulu mendukung Jokowi-Ahok pada Pilkada DKI 2012, berencana melayangkan gugatan Class Action terkait majunya Gubernur DKI Jakarta Jokowi sebagai Capres ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, JL Gajah Mada Jakarta Pusat, Senin (17/3).
Para Advokat tersebut menilai, Jokowi melanggar janji seorang pemimpin yang belum genap menuntaskan masa jabatannya.
"Dengan maju sebagai Capres disaat baru menjabat sekitar 1,5 tahun, Jokowi mengabaikan janji-janjinya kepada rakyat Jakarta pada Pilgub DKI lalu," ujar Habiburokhman melalui siaran persnya, Sabtu (15/3/2014).
Sumber :
merdeka.com
Yth. KOALISI PRAHARA
BalasHapusKalian mengaku tak mungkin kalah ribuan kali…, fine.., media kalian semuanya menyiarkan klaim kemenangan hasil perhitungkan suara.. oke..
Kalianpun sudah mengumumkan kemenangan, bahkan sudah melakukan sukuran kebaktian kemenangan yg megah di JCC. Dan juga sudah beramai ramai sujud syukur …., baiklah..!
Baru baru ini beredar video pengakuan kekalahan pak Jokowi… dan kami juga digembar gemborkan akan membuat kerusuhani… .
JELAS SUDAH KALIANLAH SANG PEMENANGNYA ….
Lalu mengapa masih merasa perlu mengumpulkan 2000 advokat.?? Masih merasa perlu mendesak untuk pemilu ulang ??
Bagaimana caranya kami curang ??
Untuk bisa curang, sebuah koalisi harus punya kekuatan dan network..
Sedangkan kenyataanya partai penguasa negeri ini ada bersama kalian.., dua pertiga partai besar mendukung di belakang kalian…., parlemen kami dikuasai orang-orang kalian
Golongan orang kaya dan ekstrimis agama ada di pihak kalian…, ormas-ormas.., aliansi bisnis, aliansi dagang.., aliansi profesi… bahkan ibu ibu pengajian-pun sudah dalam genggaman kalian..
Petinggi negara, dari eselon tertinggi sampai pak RT berada di pihak kalian.
Enam puluh persen Gubernur dan kepala daerah seluruh Indonesia, yang menjadi penyelenggara pemilu di daerahnya, itupun berasal dari partai dalam koalisi kalian.
Aparat yang biasanya menjaga kamipun, menjual kesetiaan pada kalian.
Uang kalian begitu berlimpah. ..
Mampu berpromosi bertahun tahun.. mampu beriklan di prime time beberapa stasiun televisi sekaligus…
Kalian mampu membayari puluhan acara seremonial deklarasi, mengundang sukuran dan silaturahmi di hotel hotel ber-bintang, menyediakan ratusan ribu seragam putih berbodir garuda dan box makanan bagi simpatisan kalian…
Sedangkan simpatisan kami membawa bekal makanan berbuka sendiri sendiri. Dan hampir tak pernah berseragam, kecuali seragam kotak lusuh yg dibelinya kala pemilihan gubernur DKI bertahun lalu…
Mesin politik kalianpun bekerja begitu terstruktur rapi …begitu efisien dan hebatnya..
Kalian begitu tinggi di atas… begitu kaya… begitu memiliki segala….
In term of networking, power and money.. we are nothing against you…
Jika para elit politik, elit sosial, elit entreperneur ada di pihak kalian.
Jika semua leader ..semua orang cerdas dan semua laki laki jantan di Indonesia sudah kalian klaim memihak kalian seluruhnya..
Sedang kami hanya memiliki hati rakyat…, lalu bagaimana caranya kami curang ??
Ternyata kami menang dan kalian kalah, namun kami dituduh menang karena curang …, ckckck…
Saat Exit poll kalah menuduh curang, Quick count kalah menuduh curang, Real count kalah menuduh curang.., Rekap KPU kalah pun menuduh curang..
Pemilu di pusat pemerintahan ibu kota JAKARTA kalah, minta diulang
Sudah diulang di 16 TPS Jakarta , tetap kalah di Jakarta.. Sekarang minta lagi pemilu ulang di di 5600 TPS Jakarta.. Kemudian Mendesak meminta SELURUH pemilu diulang…
Lalu meminta keputusan KPU dimundurkan… Dan terakhir mengusulkan pengumuman presiden terpilih agar ditunda… Lalu nanti pasti akan menggugat ke Mahkamah Kosntitusi..
Memangnya kalian raja yg harus dipatuhi semua keinginannya. ??
Memangnya pemerintah hanya sekedar orang suruhan?? dan trilyunan dana negara dibuang hanya untuk meng-goalkan ambisi satu orang saja..
Dengan kata lain.., memangnya PILPRES ini seperti game ANGRY BIRD yg jika kalah bisa diulang terus sampai akhirnya kalian menang…?