Lambannya pertumbuhan ekonomi salah satunya disebabkan oleh daya
serap anggaran pemerintah yang rendah. Pertumbuhan ekonomi yang rendah
menyebabkan upaya pengentasan kemiskinan tak maksimal.
Gemarnya pemerintah tak maksimal menyerap anggaran turut dialami oleh
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi). Jokowi mengakui masih banyak dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Jakarta yang mengendap di perbankan.
Menurut Jokowi, ini terjadi karena besarnya anggaran Pemda yang
semuanya tidak terserap. "Masalahnya APBD-nya besar, 50T,
menyerap itu belum. Tahun lalu saja sebelum saya masuk itu realisasi
cuma 82 persen," ucap Jokowi di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta,
Senin (23/12/2013).
Hingga saat ini, lanjutnya, penyerapan anggaran Pemprov DKI baru
mencapai 71 persen. Hingga akhir tahun, Jokowi memperkirakan kinerja
penyerapan anggarannya hanya akan mencapai 90 persen.
Rendahnya serapan anggaran sehingga dana mengendap di bank, menurut
Jokowi terjadi karena efisiensi yang dilakukan pihaknya. Selain itu,
Jokowi mengakui ada beberapa program Pemda DKI yang tidak berjalan
dengan mulus.
"Misalnya proyeknya 100M kemudian di lelang hingga menjadi 70M, ini kan penghematan. Tapi ada perencanaan (proyek) kurang,
ada yang tidak jalan. Tapi memang uangnya banyak sekali," tutupnya.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar