Senin, 23 Desember 2013

Dimulai, Proyek Sodetan di Kali Ciliwung

Banjir yang menggenangi Kampung Pulo dan sekitarnya diharapkan sebentar lagi akan hilang.
Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Senin (23/12/2013) meresmikan program normalisasi Kali Ciliwung dan pembuatan terowongan air menuju Kanal Banjir Timur yang akan rampung 2016 mendatang.
Menteri Pekerjaan Umum, Joko Kirmanto, mengatakan, normalisasi Ciliwung ini untuk mengatasi banjir yang selama ini melanda kawasan Kampung Pulo, Kampung Melayu dan daerah sekitarnya.
Normalisasi ini akan memakan waktu mulai dari Desember 2013 hingga tahun 2016 mendatang dengan anggaran 1,18T.
“Pemerintah pusat bersama DKI akan menangani banjir dari Ciliwung, dengan cara normalisasi kali Ciliwung. Anggaran sudah ada dan tender sudah dijalankan. Diharapkan banjir Jakarta segera diatasi secara maksimal,” ujar Joko.
Rencananya, kali tersebut akan dinormalisasi sepanjang 19 kilometer, mulai dari jembatan Jalan TB Simatupang hingga pintu air Manggarai. Pengerjaannya pun dilakukan dengan empat perusahaan berbeda.
Menteri Pekerjaan Umum Joko Kirmanto bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat meninjau Ground Breaking Normalisasi Kali Ciliwung dan Pembangunan Sodetan Kali Ciliwung di Jatinegara, Jakarta Timur. (Ifand)
“Ada yang difokuskan di sepanjang jembatan TB Simatupang sampai jembatan satu Condet. Perusahaan lain fokus di aliran air mulai dari jembatan satu Condet hingga jembatan Kalibata,” ujarnya.
Sementara di Jembatan Kampung Melayu hingga jembatan Kalibata difokuskan oleh PT Waskita. Terakhir di aliran sungai mulai dari jembatan Kampung Melayu hingga Pintu Air Manggarai.
“Diharapkan dapat segera mengatasi banjir yang selama ini terjadi di Jakarta,” tambah Joko.
Untuk pembangunan fisik sodetan Sungai Ciliwung ke KBT sendiri, akan dibagi menjadi dua tahapan pengerjaan. Tahap pertama, meliputi pembagunan terowongan air sepanjang 1,27 kilometer dan tahap kedua pembangunan inlet, outlet dan normalisasi Kali Cipinang.
“Lokasi pekerjaan terletak di Jakarta Timur yang meliputi, Kecamatan Jatinegara, kelurahan Bidara Cina, Kelurahan Cipinang Cempedak, dan Kelurahan Cipinang Besar Selatan,” papar Joko Kirmanto.
Sodetan tersebut, menurut Djoko bisa mengurangi banjir di ibukota, karena mengalirkan air 60 meter kubik per detik ke KBT. Pengalihan debit air itu, sudah memperhitungkan kapasitas sistem KBT yang telah ada.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, menyambut gembira adanya ground breaking ini. Menurutnya, untuk mengatasi banjir di Jakarta memang harus ditangani secepatnya. Saat ini, program normalisasi Ciliwung akan dilakukan pembebasan lahan.
“Masalahnya kan untuk membebaskan lahan yang masih ada warganya, juga harus ada solusinya. Mereka harus dipindahkan ke Rusun tapi sekarang kan Rusunnya belum jadi,” ujar Jokowi.
Rencananya, warga yang terkena pembebasan lahan dalam program normalisasi Ciliwung, akan dipindahkan ke Rusun Kampung Melayu dan Pasar Rumput. Namun dua Rusun tersebut saat ini baru akan dibangun.

Sumber :
Pos Kota

Tidak ada komentar:

Posting Komentar