Kamis, 08 Mei 2014

Adian Napitupulu: Yang Meneror Jokowi Cukup Dijawab dengan Senyuman

Beredarnya gambar ucapan duka cita untuk Ir. Herbertus Joko Widodo lengkap dengan foto Jokowi merupakan bentuk teror tidak hanya terhadap Jokowi tetapi juga terhadap para pendukung Jokowi. Hal ini diungkapkan oleh Adian Napitupulu, Sekjen PENA 98 dalam pernyataannya kepada Tribunnews.com, Kamis (8/5/2014).
"Teror selalu kembali memaksa kita untuk membuka kembali ingatan kekejaman Orde Baru yang memberi legitimasi pada negara untuk melakukan teror terhadap rakyatnya. Untuk melindungi kepentingan politik dan ekonomi Orde Baru," tegas Adian.
Ketika teror terhadap Jokowi dan pendukung-pendukungnya disebarkan seperti yang beredar melalui tweeter maka, ini semakin memperjelas bahwa lawan Jokowi sesungguhnya adalah juga bagian, atau mungkin saja pelaku teror yang sama saat Orde Baru berkuasa," kata Adian lagi.
Penyebar teror yang menyerang Jokowi dan pendukung-pendukungnya, Adian yakin, pastilah sekumpulan orang panik yang sudah kehabisan akal karena mereka tahu kekalahan mereka sudah di depan mata. Sehingga pola-pola intimidatif yang sempat mereka gunakan masa Orde Baru kembali dimunculkan.
Akan tetapi, sambung Adian, kalau para penyebar teror itu berfikir bahwa dengan menteror Jokowi, maka Jokowi akan mundur dan pendukungnya lari tunggang langgang, maka sepertinya para penyebar teror itu salah besar. Karena ketika teror itu disebarkan, lanjutnya lagi, maka saat itu juga tidak ada lagi keraguan bahwa yang menyebar teror adalah orang-orang yang sudah kehilangan akal dan nurani dan pantas untuk dilawan.
"Kepada seluruh pendukung dan relawan Jokowi, mari kita jawab teror itu dengan senyuman, kita balas teror dengan kemenangan Jokowi bukan dengan teror atau kekerasan. Bersama-sama kita pastikan bahwa atas nama apapun, Teror tidak boleh berkuasa di Indonesia," pungkasnya.  [tribunnews]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar