Terlalu lamanya PDIP menentukan pasangan capres Joko Widodo, bakal menumbuhkan ketidak percayaan di kalangan masyarakat. Bisa jadi, Jokowi hanyalah capres boneka saja.
Hal tersebut disampaikan oleh Teguh Santosa, Dosen Fisip UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Ia mengaku tak habis pikir mengapa proses pemilihan calon wakil presiden (Cawapres), pendamping Jokowi, terlalu panjang. Teguh menilai ada kesan kuat, PDIP tidak serius mengusung mantan wali kota Solo itu.
"Saya ingat, seorang kawan di PDIP pernah bilang. Jokowi itu, dipasangkan dengan tiang listrik saja, bisa menang. Nah, kalau yakin bisa menang mudah, nyari pasangan Jokowi kok sulit banget. Terkesan rumit dan lama. Ini mempengaruhi kepercayaan rakyat," ujarnya, Jumat (16/05/2014).
Lamanya penentuan pasangan Jokowi, lanjut Teguh, juga bisa diartikan sebagai kuatnya pertarungan antara kelompok penguasa ekonomi. "Ujung-ujungnya, dapat apa. Bagi-bagi kekuasaan dan lapak ekonomi, seperti isu yang santer selama ini," katanya.
Teguh melanjutkan, bertele-telenya proses penentuan cawapres Jokowi, gambaran ketidak seriusan PDIP. Kabarnya, belum ada surat resmi baik dari DPP PDIP maupun koalisi parpol yang menyatakan dukungan kepada Jokowi.
"Yang saya tahu, bentuk dukungan PDIP ke Jokowi hanyalah surat perintah harian Megawati pada 14 Maret 2014. Surat pengajuan cuti Jokowi ke Presiden SBY, kabarnya tidak disertai surat resmi dari koalisi parpol pengusung (Jokowi). Ini kan aneh," jelasnya.
Melihat gejala tersebut, ungkap Teguh, sangat wajar apabila publik meragukan komitmen dari kubu PDIP dalam mengusung Jokowi. Paling tidak, dukungan untuk Jokowi, belum benar-benar bulat. [bay/inilah]
Mari kita dukung pak Jokowi dengan sepenuh hati karena, beliau mempunayai kreteria yang logika untuk Rakyat.:
BalasHapus1.Jujur, teggas dan bisa di percaya .
2.Tegguh memeggang amanah dalam menjalan kan tuggas negara.
3.Perhatian terhapad rakyat.
4. Patuh dengan UUD 45 dan Konstitusi Negara.
5.Bersih dari koruptsi.
6.Menghargai keberagaman. (Pemimpin tidak bisa berpaling muka atau mungkirin atas keaneka ragam suku, bangsa dn agama yang sudah exist di RI.)
7. Menghormati bermacam-macam etnis di RI.
Pemimpin tidak bisa berpaling muka atau mungkirin atas keaneka ragam suku, bangsa dn agama yang sudah exist di RI.
Ir. H. Joko Widodo Capres yang kita amati benar-benar memiliki keseriusan dalam rangka untuk mewujudkan program berkesinambungan keberagamaan artinya:
Indonesia harus tetap hidup dengan aneka keberagamaan bermacam-macam suku, agama, etnis dan kebudayaan yang kita miliki.
Kita adalah pendukung pak Jokowi - tidak boleh mempunyai rasa unek-unek atau bimbang dengan kemampuan di bidang kemimpinan beliau. Pak Jokowi memimpin dengan sangat teggas, cepat, berdaulat masih banyak keistimewaan beliau. Hari ini kita kibar-kibar kan semangat kita lewat media, pintu –ke pintu dan face to face demi untuk memilih pak Jokowi jadi President RI-7.!!!! Amin.