Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyambut baik izin Komisi Pemberantasan Korupsi kepada Abraham Samad
untuk maju sebagai bakal calon wakil presiden. Meski demikian, PDIP
belum dapat memastikan apakah Abraham yang akan dipilih untuk menjadi
bakal cawapres Joko Widodo.
"Tentunya itu sinyal positif," kata
Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP, Puan Maharani, saat diminta
tanggapan pernyataan Abraham yang mengaku telah mendapat restu KPK di
Jakarta Pusat, Jumat (16/5/2014).
Puan tak menampik bahwa ada
beberapa nama tokoh yang digodok di internal PDIP untuk mendampingi
Jokowi, di antaranya Ketua KPK Abraham, mantan Wakil Presiden Jusuf
Kalla, dan dirinya sendiri.
Mengenai syaratnya, Puan tak
membeberkan secara gamblang. Namun secara normatif, bakal cawapres
Jokowi haruslah seorang tokoh yang bersih dari catatan pelanggaran
hukum. Jika pejabat publik, maka harus mengundurkan diri.
"Bisa dua (calon), bisa tiga, semua akan diputuskan di waktu yang tepat," ucap putri Megawati Soekarnoputri itu.
Sebelumnya,
Abraham mengaku sudah direstui KPK untuk maju sebagai bakal calon
pendamping Jokowi. Abraham mengaku sudah berkonsultasi dengan pimpinan
KPK lainnya terkait kemungkinan dia maju dalam Pemilihan Presiden 2014.
Bagi Jokowi, cawapres akan diumumkan pada 20 Mei 2014, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional. [tribun]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar