Berdasarkan survei terbaru Lingkaran
Survei Indonesia bertajuk "Head to Head Jokowi JK versus Prabowo-Hatta
dan Kampanye Negatif", tingkat popularitas Jokowi 94,9 persen. Sedangkan
Prabowo 93,8 persen. Yang tak kenal Jokowi 5,1 persen dan Prabowo 6,2
persen.
"Tingkat pengenalan kedua kandidat ini tinggi," kata Peneliti LSI Ardian Sopa, dalam paparanya, Selasa (20/5) di Jakarta.
Bagaimana dengan tidak dengan tingkat
kesukaan? Ardian memaparkan, dari survei itu diketahui bahwa tingkat
kesukaan pemilih terhadap Jokowi adalah 82,7 persens sedangkan Prabowo
hanya 72 persen. Yang tak suka Jokowi 10,8 persen dan Prabowo 18,3
persen.
"Kalau tingkat pengenalan imbang tapi
dari tingkat kesukaan, masyarakat Indonesia lebih menyukai Jokowi
ketimbang Prabowo," kata Ardian.
Dari persepsi pemilih terkait kepantasan
menjadi presiden tak jauh berbeda. Sebesar 72,2 persen publik menilai
Jokowi pantas menjadi presiden.
Sedangkan 71,9 persen menyatakan Prabowo
yang juga bekas Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus TNI itu pantas
menjadi presiden.
Yang menilai Jokowi tak pantas menjadi
presiden 20,2 persen serta Prabowo 17,2 persen. Dari persepsi pemilih
saat disodorkan pertanyaan apakah mendukung atau tidak Jokowi dan
Prabowo menjadi presiden, bekas Wali Kota Solo itu lebih didukung.
"Tingkat dukungan masyarakat, Jokowi 65,2 persen, Prabowo di angka 60,5 persen," kata Ardian.
Dia menegaskan, Jokowi dan Prabowo sama-sama dianggap pantas menjadi presiden. "Namun, Jokowi lebih didukung," ujarnya.
Survei dilakukan pada 1-9 Mei 2014
dengan metode multistage random sampling dan 2.400 responden. Margin of
error kurang lebih dua persen. [boy/jpnn]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar