PDI Perjuangan bersama sejumlah parpol mitra koalisinya mengusung Jusuf
Kalla (JK) sebagai cawapres mendampingi Joko Widodo (Jokowi). Meski
dianggap berpengalaman dalam urusan kepemerintahan, namun kewenangan JK
tak akan melangkahi jabatan Jokowi.
Juru Bicara JK, Poempida
Hidayatulloh mengatakan, dalam mengambil keputusan JK tentunya akan
berkordinasi dengan Jokowi. Kalau nanti pasangan calon tersebut
terpilih, keduannya akan menjadi pemimpin yang sama-sama proaktif dan
kordinatif.
"Pak JK itu adalah orang yang sangat santun dan dapat
menempatkan diri sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya," kata
Poempida saat dihubungi Republika, Selasa (20/5/2014).
Ia
meyakini, JK dapat berhubungan baik dan menghormati Jokowi sebagai
Presiden. Terkait anggapan munculnya 'matahari kembar' menurutnya tidak
bisa dipersepsikan seperti itu. Sikap proaktif keduannya justru saling
melengkapi di unsur kepemerintahan.
Pengusaha Indonesia, pemilik
PT Fajar Group, Alwi Hamu mengatakan, keberadaan JK di pemerintahan
sangat membawa pengaruh. Ketika Presiden SBY tidak lagi mengusungnya
sebagai wapres, terlihat adanya penurunan kondisi perekonomian. Padahal,
selama ia menjabat, statistiknya meningkat.
"Saya yakin peluang menang Jokowi-JK besar, apalagi banyak orang menaruh harapan pada mereka," ujar dia.
Pihaknya
menambahkan, akan menjadi bagian dari tim pemenangan Jokowi-JK. Ia juga
telah mempersiapkan sejumlah kelompok relawan mulai dari kawasan barat
hingga timur Indonesia.
Mereka dipastikan memberi dukungan pada JK sebagai cawapres, dan memenangkan pasangan ini. [Andi Mohammad Ikhbal/republika]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar