Selasa, 20 Mei 2014

Media Sosial Lebih Merespons Deklarasi Jokowi-JK Ketimbang Prabowo-Hatta

Dua pasangan calon presiden (Capres) mendeklarasikan calon wakil presiden (Cawapres) di Jakarta, Senin (19/5). Capres Joko Widodo (Jokowi) berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK). Sementara Capres Prabowo Subianto berpasangan dengan Hatta Rajasa.
Hasil pemantauan PoliticaWave menemukan kenaikan komunikasi di dunia maya yang signifikan atau hampir dua kali lipat pada Senin (19/5) dibandingkan dari hari sebelumnya.
Periode pukul 00.00-16.00, yakni dari 40.531 buzz menjadi 90.523 buzz yang didominasi oleh percakapan mengenai Jokowi-JK dengan jumlah percakapan sebesar 74.355 buzz. Sementara percakapan Prabowo-Hatta Rajasa hanya sebesar 16.168 buzz.
Pendiri PoliticaWave Yose Rizal mengemukakan, tidak saja dari jumlah percakapan yang meningkat tajam, tetapi juga jumlah netizen yang membicarakan topik tersebut mengalami lonjakan sejak hari kemarin. Percakapan Jokowi-JK meningkat dari 13.007 menjadi 26.944, sementara Prabowo-Hatta sebelumnya dibicarakan oleh 2.761 meningkat menjadi 5.529 netizen.
"Peningkatan tidak saja terjadi pada jumlah percakapan dan jumlah netizen yang mempercakapkannya, namun juga secara umum terjadi peningkatan pada nilai sentiment positif keempat tokoh tersebut. Namun tokoh yang mendapat kenaikan tertinggi dalam nilai sentiment adalah Jusuf Kalla yang bergerak dari 1.483 menjadi 14.022 atau naik hampir 10 kali lipatnya dalam satu hari," kata Yose di Jakarta, Selasa (20/5).
Ia menjelaskan, hasil analisa PoliticaWave yang merupakan lembaga peneliti dalam dunia media-sosial menemukan bahwa isu-isu yang saat ini mendominasi percakapan baik Jokowi-JK dan Prabowo-HR adalah terkait acara pendeklarasiannya yang berlangsung berbarengan di hari yang sama. Selain itu, juga terdapat dukungan dari partai partai bagi kedua capres tersebut. Terutama bergabungnya Golkar ke koalisi Indonesia Raya yang dipimpin oleh Gerindra. Kedua topik utama tersebut memicu reaksi positif yang besar dari netizen.
Menurutnya, di media sosial, Jokowi-JK mendapat banyak apresiasi positif dan dukungan yang sangat besar terutama untuk topik yang berkaitan dengan penguatan IHSG dan apresiasi terhadap nilai tukar rupiah yang menandakan bahwa pasangan Jokowi-JK diterima dengan baik oleh pasar. Isu lainnya adalah banyaknya pihak yang menilai bahwa pasangan ini memiliki peluang besar untuk mengungguli Prabowo-Hatta, koalisi tanpa syarat dan tanpa bagi-bagi kursi serta pilpres hanya akan berlangsung satu putaran.
Isu negatif yang ditemukan terkait pasangan ini di media sosial adalah mengenai Jokowi yang masih disebut capres boneka dan duet Jokowi-JK disebutkan sebagai duet yang prospektif namun penuh duri.
Sementara Pasangan Prabowo-Hatta Rajasa mendapat sentiment negatif yang cukup besar di media sosial dengan topik mengenai percakapan seputar partai-partai pendukung, di antaranya adalah ketakutan netizen bahwa partai-partai tersebut adalah partai yang anti-pluralisme dan anti-KPK, isu belum adanya ibu Negara Prabowo dan isu kabinet bagi-bagi kursi.
Sementara topik positif mengenai Prabowo-Hatta adalah dukungan dari partai-partai pendukungnya dan bergabungnya Golkar pada saat menjelang deklarasi.
"Hasil analisis kami menyimpulkan "peperangan" menuju RI-1 sudah semakin memanas khususnya di kanal digital. Isu-isu yang terkait di dalamnya semakin meluas dan berkembang menjadi banyak isu lainnya dan setiap capres memiliki keunggulan masing - masing baik dari segi isu yang dimainkan maupun penguasaan media serta keterlibatan netizen dalam memberikan dukungan bagi kedua pasangan tersebut," jelasnya.  [beritasatu]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar