Peneliti Lembaga Survei Indonesia Adjie Alfarabi mengatakan publik menilai pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla lebih jujur dibandingkan dengan pasangan Prabowo-Hatta Rajasa.
"Publik juga menganggap mereka berdua lebih dekat dengan rakyat," kata Adjie ketika dihubungi, Selasa 20 Mei 2014.
Namun menurut Adjie, dalam survei LSI pada Mei lalu, belum terlihat sosok calon wakil presiden yang mampu meningkatkan elektabilitas calon presiden. Ketika dipasangkan dengan JK ternyata elektabilitas Jokowi tidak naik signifikan.
"Butuh waktu untuk sosialisasi ke publik tentang paket capres-cawapres yang baru saja dideklarasikan," ujarnya.
Pasangan Jokowi-JK diusung oleh empat partai politik, yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Hati Nurani Rakyat. Koalisi keempat partai melampaui syarat pengajuan pasangan capres-cawapres sebesar 25 persen suara yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum.
Perolehan suara PDIP pada pemilu legislatif lalu sebesar 23.681.471 (18,95 persen), Partai Nasdem sebesar 8.402.812 (6,72 persen), PKB sebesar 11.298.957 (9,04 persen) dan Hanura sebesar 6.579.498 (5,26 persen).
Pasangan Jokowi-Hatta didukung oleh enam partai politik dan juga melampui syarat yang diajukan KPU. Pada pemilu legislatif lalu Partai Gerindra berhasil meraih 14.760.371 (11,81 persen). PAN meraih 9.481.621 (7,59 persen), PKS meraih 8.480.204 (6,79 persen), PPP memperoleh 8.157.488 (6,53 persen).
Sementara PBB meraih 1.825.750 (1,46 persen) dan dinyatakan tidak berhasil melampaui ambang batas pemilu atau electoral threshold. Partai Golkar berhasil meraih posisi kedua ada pemilu lalu di bawah PDIP. Partai Golkar berhasil meraih 18.432.312 (14,75 persen). [ita/vivanews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar