Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyatakan tidak gentar
menghadapi koalisi partai di kubu Prahara (Prabowo Subianto-Hatta Rajasa).
"PDI
Perjuangan kan biasa dikeroyok ya. Jadi ya sudah," ujar Megawati di
acara Rapat Koordinasi Nasional PDIP di Hotel JS Luwansa, Jakarta,
Selasa (20/5/2014).
Megawati menyatakan, partainya tetap optimis
pasangan JokoJek (Joko Widodo-Jusuf Kalla) akan menang di pemilihan umum presiden
pada 9 Juli mendatang. PDIP, kata Mega, memiliki konsolidasi yang lebih
mantap karena 10 tahun menjadi partai oposisi pemerintah.
"Buat PDI Perjuangan, saya kira bukannya arogan atau over confidence,
tapi kami sudah merencanakan ini sepuluh tahun, bayangkan. Kami kan
tidak disibukkan oleh masalah pemerintahan. Jadi konsolidasi partai
memang lebih mantap. Kami hanya tinggal melanjutkan hal-hal yang telah
dipersiapkan selama ini," ungkapnya.
Namun Mega menolak
menjelaskan strategi yang dipersiapkan untuk melawan kubu Prabowo-Hatta.
Rakornas ini, menurut Megawati, membahas mengenai masalah internal
partai dan persiapan menjelang pemilihan presiden dan wakil presiden.
"Kok strategi ditanya, nggak bisa dong, rahasia dong," ujarnya.
Pasangan
Jokowi-JK diusung oleh empat partai politik, yaitu Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan
Partai Hati Nurani Rakyat. Koalisi keempat partai melampaui syarat
pengajuan pasangan capres-cawapres sebesar 25 persen suara yang
ditetapkan Komisi Pemilihan Umum.
Perolehan suara PDIP pada
pemilu legislatif lalu sebesar 23.681.471 (18,95 persen), Partai Nasdem
sebesar 8.402.812 (6,72 persen), PKB sebesar 11.298.957 (9,04 persen)
dan Hanura sebesar 6.579.498 (5,26 persen).
Pasangan
Prabowo-Hatta didukung oleh enam partai politik dan juga melampui syarat
yang diajukan KPU. Pada pemilu legislatif lalu Partai Gerindra berhasil
meraih 14.760.371 (11,81 persen). PAN meraih 9.481.621 (7,59 persen),
PKS meraih 8.480.204 (6,79 persen), PPP memperoleh 8.157.488 (6,53
persen).
Sementara PBB meraih 1.825.750 (1,46 persen) dan
dinyatakan tidak berhasil melampaui ambang batas pemilu atau electoral
threshold. Partai Golkar berhasil meraih posisi kedua ada pemilu lalu di
bawah PDIP. Partai Golkar berhasil meraih 18.432.312 (14,75 persen).
[ita/vivanews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar