Selasa, 20 Mei 2014

Mega Merasa Terbiasa Dikeroyok Parpol

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyatakan tidak gentar menghadapi koalisi partai di kubu Prahara (Prabowo Subianto-Hatta Rajasa).
"PDI Perjuangan kan biasa dikeroyok ya. Jadi ya sudah," ujar Megawati di acara Rapat Koordinasi Nasional PDIP di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (20/5/2014).
Megawati menyatakan, partainya tetap optimis pasangan JokoJek (Joko Widodo-Jusuf Kalla) akan menang di pemilihan umum presiden pada 9 Juli mendatang. PDIP, kata Mega, memiliki konsolidasi yang lebih mantap karena 10 tahun menjadi partai oposisi pemerintah.

"Buat PDI Perjuangan, saya kira bukannya arogan atau over confidence, tapi kami sudah merencanakan ini sepuluh tahun, bayangkan. Kami kan tidak disibukkan oleh masalah pemerintahan. Jadi konsolidasi partai memang lebih mantap. Kami hanya tinggal melanjutkan hal-hal yang telah dipersiapkan selama ini," ungkapnya.
Namun Mega menolak menjelaskan strategi yang dipersiapkan untuk melawan kubu Prabowo-Hatta. Rakornas ini, menurut Megawati, membahas mengenai masalah internal partai dan persiapan menjelang pemilihan presiden dan wakil presiden.
"Kok strategi ditanya, nggak bisa dong, rahasia dong," ujarnya.
Pasangan Jokowi-JK diusung oleh empat partai politik, yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Hati Nurani Rakyat. Koalisi keempat partai melampaui syarat pengajuan pasangan capres-cawapres sebesar 25 persen suara yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum.
Perolehan suara PDIP pada pemilu legislatif lalu sebesar 23.681.471 (18,95 persen), Partai Nasdem sebesar 8.402.812 (6,72 persen), PKB sebesar 11.298.957 (9,04 persen) dan Hanura sebesar 6.579.498 (5,26 persen).
Pasangan Prabowo-Hatta didukung oleh enam partai politik dan juga melampui syarat yang diajukan KPU. Pada pemilu legislatif lalu Partai Gerindra berhasil meraih 14.760.371 (11,81 persen). PAN meraih 9.481.621 (7,59 persen), PKS meraih 8.480.204 (6,79 persen), PPP memperoleh 8.157.488 (6,53 persen).
Sementara PBB meraih 1.825.750 (1,46 persen) dan dinyatakan tidak berhasil melampaui ambang batas pemilu atau electoral threshold. Partai Golkar berhasil meraih posisi kedua ada pemilu lalu di bawah PDIP. Partai Golkar berhasil meraih 18.432.312 (14,75 persen).   [ita/vivanews]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar