Gubernur Jawa Timur Soekarwo, menilai manuver politik calon presiden asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Jokowi Widodo atau Jokowi di Jawa Timur pada 3 Mei lalu, yang mengunjungi beberapa kiai dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU), adalah hal biasa.
"Itu silaturahmi biasa, tidak apa-apa, tidak ada yang istimewa," ucap Soekarwo yang juga ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur, Rabu (7/5/2014).
Menurut dia, beberapa kiai NU di Jawa Timur yang dikunjungi Jokowi Sabtu lalu itu, selama ini juga memberikan dukungan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) saat Pilgub Jawa Timur 2013 lalu.
Beberapa kiai yang dikunjungi Jokowi setelah mendatangi Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, adalah Solahudin Wahid atau Gus Solah, pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Kemudian Pengasuh Pondok Pesantren Pacul Goang, Jombang, KH Aziz Mansyur.
Saat Pilgub Jawa Timur, Gus Solah mendukung pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja (BerKah), sedangkan Kiai Aziz mendukung pasangan KarSa.
Namun, jelaang pilpres kali ini, giliran Jokowi mengunjungi kedua tokoh tersebut, untuk meminta dukungan pencalonannya sebagai capres. Bagi Soekarwo, kunjungan Jokowi tersebut bukan hal aneh. Sebab pada prinsipnya, para kiai tidak akan menolak tamu yang datang ke rumahnya.
Sehingga, kata gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo itu, kedatangan Jokowi ke Jawa Timur itu tidak ada kaitannya dengan politik. "Itu hanya silaturahmi biasa. Itu biasa di kalangan para kiai, siapa saja tamu yang datang tidak akan pernah ditolak. Soal dukung mendukung, itu tentu persoalan lain nanti," ujarnya. [mtf/merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar