Koordinator Nasional Posko Perjuangan Rakyat (Pospera), Mustar Bona Ventura, mengatakan mayoritas relawan yang tesebar di 16 Provinsi menginginkan agar calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo dipasangkan dengan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad pada pemilihan presiden 9 Juli mendatang. “Jokowi dan Abraham Samad adalah pasangan ideal,” kata Mustar dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Selasa (6/5/2014).
Menurut Mustar, Pospera menilai pasangan Jokowi-Abraham mewakili kesederhanaan, kejujuran, intelektualitas, dan keadilan antikorupsi.
Pasangan ini juga dinilai tak punya catatan masa lalu yang buruk. Pospera optimistis Jokowi-Abraham bisa memenangkan pemilihan presiden dalam satu kali putaran.
Rekam jejak Jokowi dan Abraham kata Mustar sangat berbeda dengan rekam jejak calon presiden lain yang sudah digadang akan maju dalam pilpres mendatang. Selain faktor integritas, Pospera menilai kehadiran pasangan Jokowi-Abraham juga memberi harapan baru bagi masyarakat.
Dari segi dunia usaha, pasangan ini kata Mustar bisa mendatangkan kondisi kondusif karena adanya semangat bebas korupsi, dan biaya siluman. Sedangkan untuk hubungan internasional kedua orang ini diyakini mampu memulihkan kepercayaan dunia pada Indonesia. “Jokowi - Abraham juga merepresentasikan persatuan karena mewakili Indonesia Timur dan Barat.”
Menyandingkan Jokowi dan Abraham kata Mustar juga akan menghemat biaya kampanye. Alasannya, kedua tokoh ini sudah mendapat kepercayaan dari masyarakat. Dengan begitu biaya kampanye bisa lebih fokus pada biaya sosialisasi. Bukan lagi untuk membangun kepercayaan publik. {Ira Guslina Sufa/tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar