Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD
mengatakan isu dirinya akan mendampingi bakal calon presiden dari PDI
Perjuangan Joko Widodo sebagai calon wakil presiden hanyalah
mengada-ada.
"Analisis dari orang luar saja, enggak jelas itu
sumbernya," ujar Mahfud usai menghadiri acara pengukuhan mantan Kepala
Badan Intelijen Nasional (BIN) Hendropriyono sebagai guru besar ilmu
intelijen di Sekolah Tinggi Intelijen Negara yang digelar di Balai
Sudirman, Jakarta, Rabu (7/5/2014).
Meski PDI Perjuangan telah
melakukan komunikasi politik dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB),
Mahfud yang juga didaulat sebagai bakal calon presiden dari PKB ini
menegaskan tidak ada pembahasan mengenai posisi cawapres PDI Perjuangan
harus dari PKB.
"Sudah dinyatakan, sudah dalam proses koalisi,
kolisi itu kan tidak mensyaratkakn siapa cawapresnya, Cawapresnya itu
akan ditentukan oleh Bu Mega dan Pak Jokowi, yang berkoalisi kan karena
beliau capres dan belum ada yang tahu juga siapa cawapresnya," kata
Mahfud.
Seperti diketahui, bakal calon presiden dari PDI
Perjuangan Joko Widodo mengaku dirinya sering melakukan pertemuan dengan
bakal calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Mahfud MD
"Ya
sering (melakukan pertemuan)," ujar Joko Widodo atau akrab disapa
Jokowi di rumah dinasnya, Jalan Taman Suropati Nomor 7, Menteng, Jakarta
Pusat, Rabu (30/4/2014).
Jokowi yang masih menjabat sebagai
Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, pertemuannya dengan mantan Ketua
Mahkamah Konstitusi RI ini tidak ada pembahasan mengenai pembagian kursi
jabatan.
"Kami itu tidak pernah ngobrol masalah jabatan, masalah
menteri. Kami tidak pernah membicarakan itu. Saya tidak mau membawa pada
suasana itu," ucap Jokowi.
Mantan Walikota Solo ini menjelaskan, pertemuannya dengan Mahfud MD hanyalah membicarakan mengenai langkah kerja kedepan, membangun negara dari persepektif masing-masing.
"Pembicaraan hanya mengenai suasana langkah-langkah, suasana kerja," tutur Jokowi. [tribunnews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar