Duta besar berbagai negara kerap bertemu dengan capres PDI Perjuangan
Joko Widodo. Secara periodik, para dubes pun ditemui Jokowi.
Menurut Wakil Ketua Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin, sebagai anggota
Komisi Luar Negeri DPR, dirinya melihat bahwa untuk menjalin hubungan
dengan negara tertentu, bisa menggunakan beberapa jalur. Yakni jalur
formal dengan memanfaatkan hubungan antarpemerintah. Sementara jalur
satunya adalah non-formal melalui hubungan perorangan.
Dalam konteks itu, pertemuan-pertemuan dengan dubes itu menunjukkan
Jokowi bisa berperan, baik sebagai pribadi maupun sebagai seorang
negarawan.
"Itu sah dilakukan termasuk oleh orang yang tak jadi capres sekalipun," kata Hasanuddin di Jakarta, Rabu (7/5/2014).
"Menurut saya tindakan Jokowi patut dihargai dalam konteks
mendekatkan negara dengan negara dalam konteks kepentingan nasional
dalam berdiplomasi," katanya.
Hasanuddin menilai, pertemuan Jokowi dengan para dubes itu
membuktikan bahwa Jokowi bukan hanya dikenal dan dihormati di dalam
negeri.
"Tapi juga dikenal dan dihormati oleh dubes dan pihak luar negeri.
Makanya para dubes pun minta foto-foto dengan Jokowi," kata Hasanuddin.
Pertemuan Jokowi dengan para dubes itu juga akan menjadi modal dasar
baginya untuk menerapkan hubungan antarnegara yang lebih setara dan
bebas aktif, seandainya terpilih menjadi presiden.
"Para dubes kan pasti memilih juga. Daripada bertemu dengan calon
presiden yang suka konfrontatif dan punya masalah. Persahabatan itu kan
atas dasar chemistry pribadi. Itu sudah dipunyai jokowi. Dia punya kehangatan pribadi itu," ujar Hasanuddin.
Diketahui Jokowi ditemui oleh puluhan dubes yang bertugas di
Indonesia. Setelah bertemu para duta besar dari 14 negara di Timur
Tengah, kemarin, Jokowi bertemu sejumlah duta besar dari Benua Amerika. [beritasatu]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar