Joko Widodo ( Jokowi ) mengakui Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ) tidak bisa mengambil kebijakan strategis selama Gubernur DKI Jakarta itu cuti untuk maju dalam Pilpres 9 Juli mendatang.
Namun, menurut Jokowi , hal tersebut masih memungkinkan apabila mendapatkan persetujuan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Itu nanti tergantung kepada bapak presiden karena kita ketemu saja belum," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Rabu (7/5/2014).
Program-program yang akan dijalankan Pemprov DKI dikhawatirkan bakal terhambat lantaran Ahok tidak dapat memutuskan kebijakan ataupun mengeluarkan aturan tertentu selama menjadi Plt gubernur DKI.
Program yang terancam adalah tes ulang pejabat eselon III dan eselon IV di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
"Itu kan baru persiapan belum, baru persiapan administrasi, baru persiapan kriteria-kriteria, perlu waktu," kata Jokowi .
Sebagai informasi, Ahok akan menjadi Plt Gubernur DKI setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Jokowi sebagai peserta Pilpres 2014. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 tahun 2009. [merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar