Politisi cantik Partai Amanat Nasional,
Wanda Hamidah, mengambil langkah berseberangan dengan partainya. Ia
menyatakan dukungan terhadap calon presiden dan calon wakil presiden
Joko Widodo-Jusuf Kalla. Padahal PAN resmi mendukung rival Jokowi,
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Terkait hal itu, PAN menyatakan
mengikhlaskan Wanda Hamidah untuk Jokowi dan JK. “Kami sedekahkan Wanda.
Kami kehilangan satu orang, tapi bisa dapat 700 orang baru. Kami dapat
banyak yang lebih baik dari Wanda,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat PAN
Tjatur Sapto Edu di Jakarta, Jumat (23/5/2014).
Menurut Tjatur,
sedekah yang dilakukan PAN itu sudah terbukti memiliki imbal balik.
“Kami kehilangan Wanda, tapi dapat Mahfud MD, Yenny Wahid, Fuad
Bawazier, Hary Tanoe, Ahmad Dhani, dan banyak lagi lainnya,” kata dia.
Pembelotan
Wanda ke kubu Jokowi, ujar Tjatur, tak mempengaruhi soliditas internal
partai. Tjatur menyatakan hanya sebagian kecil kader PAN yang
mengalihkan dukungan seperti Wanda.
Apapun, PAN tidak tinggal
diam menghadapi sikap Wanda dan kadernya yang membelot. “Kami akan
membahas sanksi untuk diberikan kepada mereka yang menentang keputusan
partai,” kata Tjatur.
Namun pembahasan soal sanksi itu belum
diputuskan kapan akan dilakukan karena saat ini PAN lebih dulu fokus
pada pemenangan Prabowo-Hatta dalam Pemilihan Presiden 9 Juli 2014.
[ren/vivanews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar